Tegas ia nyatakan bahwa,Pariaman News sebagai situs sosial kontrol di Piaman Laweh. Sepotong kutipan ihwal situs tersebut," tujuan kami mendirikan web ini yaitu sebagai sarana dan wadah sosial kontrol,memberikan informasi yang mencerdaskan,berbagi ilmu dan tidak akan pernah takut menyatakan kebenaran apapun resikonya. Selain menjaga independensi , kami juga memperlihatkan isu yang berimbang. Dengan kajian yg mendalam dan tidak melawan hukum. objektif,tajam dan faktual."
Keberanian yang Ia koar-koarkan, dibuktikan dengan beberapa postingan pedas. Seperti, BAHARI KADIS PENDIDIKAN KAB PD PARIAMAN PEMBOHONG DAN NASIB PARA GURU. Kemudian, gaya menulisnya lepas dan sporadis, perhatikan judul KETIKA SAYA DITELPON : BERAPA ANDA DIBAYAR KAPOLRES ? DAN FAKTA DIBALIK INI SEMUA.
Berdasarkan latar belakang diatas, saya ingin tau banyak ihwal beliau. Saat ini, sangat gampang mengenal seseorang, dimanapun ia berada, tidak akan sulit dijangkau. Berkat jejaring sosial Facebook. Saya add dan ia konfirmasi. Singkat cerita, kami setuju Kopdar (Kopi darat) di Kota Tabuik.
Kebetulan, saya duluan hingga di Los lambuang, dan beberapa ketika Uda Oyong Liza Piliang pun datang. Kami bersalaman. ketika pertemuan, saya bawa seorang teman, dan saya kenalkan padanya. Duduk di Los Lambuang tak akan enak, apabila tidak memesan Teh Talua, maka saya pesan 2 gelas dan Uda Oyong lebih menentukan jus alpokat.
Berhubung pertemuan perdana, saya sedikit kaku. Apa sebaiknya yang akan dibicarakan pada beliau?
Rupanya Da oyong yang aktif diorganisasi Pemuda Pancasila tersebut, bisa membaca psikologis pergaulan. suasana gampang menjadi cair. Malahan, dia yang banyak bertanya dan memperlihatkan informasi ihwal dirinya dan ihwal postingan kritis yang ada di Pariaman News.
Satu pertanyaan dari saya, menerima banyak uraian dari beliau. Salah satu contoh. Apakah da oyong tidak takut dipermasalahkan secara aturan dengan postingan kritis berupa kritik sosial? sebab, yang dikritik itu orang-orang penting, rata-rata mereka berpengaruh.
Lantas, berprofesi sebagai wartawan, yang juga pengurus di LSM Limbubu tersebut, memperlihatkan pertanyaan balik, "kenapa takut diak?"
Dan, Ia menambahkan, "selagi apa yang dituliskan itu fakta, uda oyong tidak akan pernah takut pada siapa pun diatas dunia ini. Uda punya prinsip hidup, yang benar yaitu benar dan yang salah tidak bisa dibenarkan."
"Apapun yang kita kerjakan. Harus profesional. Uda tidak mau mengkaitkan antara urusan eksklusif dengan urusan pekerjaan. Contoh, adiak (panggilan untuk saya)tau tidak MARDISON MAHYUDIN? dia sudah uda anggap sebagai kakak. Tapi, berhubung ketidak tepatan penggunaan gelar Haji didepan nama, tetap uda kritik. Coba cari di Google SEJAK KAPAN MARDISON MAHYUDIN BERGELAR HAJI? Lalu, dengan ekspresi serius ia tambahkan," katanya.
Dan, korelasi eksklusif uda dengan MARDISON MAHYUDIN tetap baik kok, sesudah postingan itu beredar. Pertanda, dia tidak marah. Sebagai publik figur, dia berterima kasih telah diingatkan.
Jujur saja, bercerita dengan da Oyong Liza Piliang tidak terasa waktu telah berlalu 2,5 Jam. Saya juga menyempatkan pembahasan ihwal perkembangan blog masing-masing dan rencana jangka panjang blog yang kami kelola tersebut. Mau dijadikan apa selanjutnya? kemudian terlintas pula wangsit menciptakan komunitas Blogger Piaman Laweh.
Sayangnya. Arloji ditangan saya menandakan pukul 23.55 wib. Artinya, harus pulang ke Sungai-Geringging dengan usang waktu perjalanan, kurang lebih 45 menit. Jika, terlalu usang di Los Lambuang, saya takut diperjalanan menuju pulang. Sebab, dari Sungai Limau menuju Sungai-geringging lengang. Kalau dari Kurai Taji ke sungai Limau tidak masalah. Atas alasan tersebut, da oyong liza piliang mempersilahkan.(*) Sumber https://medianers.blogspot.com/
0 Response to "Siapakah Oyong Liza Piliang?"
Posting Komentar