Keunggulan Dan Kekurangan Tindakan Laparoskopi Di Indonesia

Perhatikan gambar di atas baik-baik. Lihat monitor/tv yang ada dalam gambar dan perhatikan juga apa yang dipegang andal bedah yang berada disamping kiri (terlihat dari layar monitor anda).

Tiga orang yang bangkit dalam gambar sedang melihat usus buntu  yang berada di dalam rongga perut pasien. Usus buntu pasien sedang mengalami peradangan biasa disebut sebagai Appendiksitis.

Orang yang berada disebelah kiri hadapan anda sedang memegang,menjepit, memotong, memisahkan, mengikat dan menghentikan perdarahan, serta akan mengeluarkan usus buntu yang meradang tersebut dari rongga perut pasien.

Sedangkan yang ditengah sedang memegang kamera dan mengarahkan kemana arah yang diinginkan oleh yang berada di kirinya. Sementara orang yang di kanan bertugas memastikan pasien dalam keadaan kondusif tertidur, kondisi tanda vital stabil,dan pasien di jaga selama operasi.

Tindakan apa sesungguhnya yang mereka lakukan?

Mereka sedang melaksanakan tindakan laparoskopi, yaitu tindakan pembedahan minimal invasif, artinya sangat sedikit melukai atau mencederai pasien. Kemudian isi perut pasien hanya sanggup dilihat melalui monitor.

Alasan tindakan Laparoskopi bisa meminimalisasi luka?

Tindakan laparoskopi hampir 100 persen memakai teknologi canggih. Biasanya pembedahan konvensional, sayatan lebar semoga perut menganga dan organ dalam rongga perut bisa dilihat mata telanjang, sedangkan tindakan laparoskopi cukup melukai dinding perut pasien 5-10 mm sebanyak 3 lokasi, tujuannya untuk memasukan pipa, kemudian pipa tersebut daerah lewatnya kamera, instrumen penjepit dan pemotong, sebagaimana yang dipegang oleh andal bedah dalam gambar diatas.

Berhubung sayatan sangat kecil tentunya juga manis untuk penyembuhan luka dibanding tindakan konvensional.Begitu juga dalam rongga perut, andal bedah pun tidak banyak mencederai usus lain, lantaran situasi dalam rongga perut sanggup dipantau dengan gampang melalui monitor, kamera yang ada dalam rongga perut bisa diarahkan kemana arah yang diinginkan.

Sedangkan pembedahan konvensional, tentunya usus yang lain ikut dikeluarkan/ dieksplorasi hingga objek yang diinginkan bersua, lantaran dieksplorasi,dipegang,diraba,ditarik,dan dikeluarkan tentunya memungkinkan terjadinya cedera.

Apa Keunggulan dan Kekurangan Laparoskopi?

Seperti yang sudah saya tuliskan di atas keunggulan tindakan laparoskopi yaitu sangat minimal melukai pasien sehingga penyembuhan luka menjadi cepat, kemudian pasien juga bisa meminta rekaman pada andal bedah foto dan rekaman apa yang telah dilakukan pada perutnya, alasannya yaitu alat laparoskopi bisa mengambil gambar dan merekam.

Sedangkan kekurangannya yaitu tindakan ini masih terbilang mahal dan tidak semua andal bedah di indonesia mahir melakukannya. Kemudian tidak semua penyakit yang ada dalam perut bisa dilakukan tindakan laparoskopi, serta tidak semua Rumah Sakit memilik alat laparoskopi.

Yah, saya cukup kan dulu hingga disini perihal keunggulan dan kekurangan tindakan Laparoskopi. Semoga bermanfaat.
Sumber https://medianers.blogspot.com/

0 Response to "Keunggulan Dan Kekurangan Tindakan Laparoskopi Di Indonesia"

Posting Komentar