Potret Heroik Perawat Maude Callen, Di Ganjar Sejumlah Penghargaan

Medianers Majalah TIME (1951), pernah menerbitkan dongeng heroik seorang Perawat lulusan Florida A&M University. Ia berjulukan Maude Callen. Kisah heroiknya terungkap berkat jepretan Fotografer kawakan, W. Eugene Smith.

Maude Callen lahir di Quincy, Florida, yatim piatu, tiga belas orang bersaudara. Ia dibesarkan oleh pamannya, Dokter William J. Gunn. Setelah lulus di Florida A&M University, Maude Callen melanjutkan pendidikan (kursus) Keperawatan di Tuskegee Institute Alabama. Serta mengambil keahlian perihal perawatan Tuberculosis di Homer G.Phillips Hospital, in St. Louis, Missouri.

Selesai menimba ilmu Keperawatan, tahun 1923 Maude Callen di tugaskan di Carolina Selatan (AS), tepatnya di daerah Pineville, Berkeley County. Masa itu, Carolina Selatan terbilang daerah tertinggal, kumuh dan miskin. Belum ada jaringan listrik, dan telepon. Jalanan becek, belum ada aspal, dan alat transportasi ibarat mobil, hanya ada dua unit. Diduga 2 persen orang kulit putih menetap di sana, sisanya orang kulit hitam.(Wikipedia).

Maude Callen, salah satu dari 9 orang Perawat yang ada di Carolina Selatan. Pekerjaan yang ia lakoni begitu berat. Tahun pertama berada di sana, diperkirakan ia membantu persalinan sampai 800 kali . Ia tidak saja berfungsi sebagai Perawat, tapi merangkap jadi Bidan, Dokter, Apoteker, Ahli Gizi, dan Psikolog, alasannya tenaga kesehatan masa itu sangat terbatas.

Maude Callen tidak saja duduk di klinik, melainkan menjemput "bola," mengunjungi pasien kerumah-rumah, dan siap dipanggil 24 jam.  Selain menolong persalinan, Maude Callen juga mengobati pasien patah tulang, demam tinggi, sakit kepala, TBC, dan memberi penyuluhan, serta melatih perempuan (penduduk) menjadi Bidan terampil.

Pada tahun 1936, Maude Callen di bawah naungan Dinas Kesehatan Berkeley County melebarkan sayap untuk memperlihatkan training Bidan bagi perempuan kulit gelap yang ada di daerah- daerah yang jauh dari jangkauan. Pelatihan yang diberikan, ibarat perawatan sebelum melahirkan dan pasca melahirkan.

Kemudian, Maude Callen juga memperlebar eksvansinya ke 9 sekolah yang ada di Carolina Selatan, untuk memperlihatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mata, serta menjalankan acara imunisasi.

Atas dedikasi Maude Callen pada masyarakat, menciptakan W. Eugene Smith, seorang  Fotografer legendaris tertarik  menjepret setiap acara kehidupannya menolong pasien.

W. Eugene Smith tidak hanya menjepret, namun membingkai kehidupan Maude Callen dalam bentuk "foto essai " yang berjudul" W. Eugene Smith’s Landmark Photo Essay, ‘Nurse Midwife’ ." Karya W. Eugene Smith tersebut diterbitkan oleh Majalah TIME, dalam rubrik LIFE (1951).

Setelah foto itu dikonsumsi publik, banyak orang-orang berdecak kagum akan dedikasi Maude Callen, dia menghabiskan separuh hidupnya di daerah pedalaman yang minim fasilitas. Alhasil, tanpa diminta, tanpa dikehendaki baik oleh Maude Callen, maupun W. Eugene Smith, secara sporadik pelanggan Majalah TIME tergugah menyumbangkan uangnya. Alhasil, uang terkumpul sebanyak 20.000 dollar AS, ditujukan untuk membangun klinik representatif di Pineville, Berkeley County, Carolina Selatan.

Atas banyak sekali pengorbanannya, Maude Callen juga diganjar sejumlah penghargaan, sebagaimana yang di publikasikan Wikipedia, diantaranya:

  1. 1981 – Named Outstanding Older South Carolinian by the South Carolina Commission on Aging, and presented the Order of the Palmetto by Governor Richard W. Riley.
  2. 1983 – Featured in a segment of “On the Road with Charles Kuralt”.
  3. 1983 – Honorary Doctor of Humanities degree from Clemson University, to gaji her “for serving the people of Pineville ‘who she birthed, nursed, comforted, sometimes clothed and fed, and even taught to read.’
  4. 1984 – The Alexis de Tocqueville Society Award (United Way of America), for sixty years of service to her community.
  5. 1984 – The Jefferson Award for Public Service for “Greatest Public Service Benefiting the Disadvantaged”.
  6. 1984 - American Institute of Public Service Award.
  7. 1989 – Honorary degree by the Medical University of South Carolina (MUSC). The MUSC College of Nursing also created the Maude E. Callen Scholarship for nursing students.
  8. 1998 - The Callen-Lacey Center for Children, an emergency shelter for children in Berkeley County, is dedicated in her memory (along with that of Dr. William H. Lacey).
  9. Berkeley County Chamber of Commerce’s Honorary Citizen’s Award.
Koleksi Foto Maude Callen, Karya W. Eugene Smith. Penulis ambil dari situs life.time.com.Dipublikasikan sebanyak 46, dan Penulis publish 7 gambar. Silahkan dinikmati, dan ambil hikmahnya:
Maude Callen sedang melaksanakan perawatan pada pasien. ' Photo Essai' di terbitkan oleh Majalah TIME.

Maude Callen sedang membantu persalinan./ Dok: W. Eugene Smith—Time & Life Pictures/Getty Images

Maude Callen sedang menolong pasien patah tulang (gips). Dok: W. Eugene Smith—Time & Life Pictures/Getty Images

Maude Callen ketika mengunjungi pasien dengan memakai lampu petromak. Dok: W. Eugene Smith—Time & Life Pictures/Getty Images
Maude Callen mengusap kepala pasiennya yang sedang terisak menangis ketika Home Care./ Dok: W. Eugene Smith—Time & Life Pictures/Getty Images

Situasi di Klinik Maude Callen./ W. Eugene Smith—Time & Life Pictures/Getty Images

Maude Callen sedang melintasi jalan berlumpur untuk mengunjungi pasiennya.Dok: W. Eugene Smith—Time & Life Pictures/Getty Images

Maude Callen tidak menuntut kesejahteraan, juga tidak minta penghargaan pada siapa pun. Ia hanya berbuat demi kebaikan masyarakat. Kisah heroik Maude Callen telah menginspirasi penulis, hendaknya juga pembaca, bahwa apa yang kita lakukan akan menuai hasil, baik di dunia maupun di akhirat, meskipun itu kecil, tidak se heroik apa yang di dapatkan Maude Callen.

Besar kecilnya penghargaan, bukanlah tolak ukur dari kesyahihan pengabdian. Tergantung, dimana kita berada. Maude Callen termasuk orang yang beruntung, segala kegiatannya sanggup perhatian dari Fotografer,sekaligus wartawan, sehingga masyarakat luas menjadi tahu.

Apa yang telah dilakukan Maude callen, penulis yakin, tokoh ibarat dia juga ada di Indonesia yang tidak terpublikasi. Semoga dongeng Maude Callen memberi ide pada kita semua. (Anton Wijaya/Dihimpun dari banyak sekali sumber).
Sumber https://medianers.blogspot.com/

0 Response to "Potret Heroik Perawat Maude Callen, Di Ganjar Sejumlah Penghargaan"

Posting Komentar