Orang bilang, hidungnya mirip hidung ayah. Begitu juga dua garis berbatas tegas, mirip bandar, yang ada diatas bibir, nyaris mirip dengan yang ada di atas bibir ayah. Secara keseluruhan, ia mirip roman bunda. Hanya hidung dan referensi bibir ayah yang ia adopsi.
Kata bunda, ia sering 'mancaringik' mungkin karena, ayah jarang di rumah (menjalankan kiprah negara). Saat ia butuh di timang, ia hanya mencicipi tangan halus nan lembut. Sedangkan, jari berangasan jarang memberi belaian. Ayah bilang, "secepatnya Areta, serta bunda akan ayah bawa ke rumah kita nak".
Rasanya tidak berlebihan, seorang ayah merindukan putri kecilnya. Bapak/papa/ayah manapun akan mencicipi itu, apalagi gres pertama jadi ayah. Tidak terasa, semua kasih sayang akan tercurahkan, meskipun sangat maya untuk di ungkapkan.(*) Sumber https://medianers.blogspot.com/
0 Response to "Areta Anwi Di Pangkuan Nenek Bukittinggi"
Posting Komentar