Berurai Air Mata Ketika Training Pencerahan Bunyi Hati Rsud Dr Adnaan Wd

Drs. Fitri Abu Hasan,M.Pd /Instruktur, sekaligus Direktur forum pencerahan bunyi hati.

Medianers Lima puluh (50) orang karyawan/ti RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh, duduk rapi dalam ruangan, serta khidmat mendengarkan Muhasabah yang disampaikan oleh Drs. Fitri Abu Hasan,M.Pd selaku narasumber dan Direktur forum pencerahan bunyi hati propinsi Sumbar. Acara berlangsung mulai pukul 08.00- 16.30 wib, Senin, tanggal 24/12/2012 di Mungka Room, Hotel Mangkuto Payakumbuh.

Menurut ketua pelaksana, Ns.Novera Akmal,S.Kep "peserta training ini melibatkan banyak sekali profesi yang ada di RSUD dr Adnaan WD, menyerupai Dokter, Perawat, Bidan, Apoteker, Fisioterapis, Analis labor, hebat gizi, tenaga keuangan, tenaga administrasi, dan tenaga penunjang."

Paparan dr.Herijon,M.Kes ketika pembukaan, "saya selaku eksekutif utama RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh, mengajak bapak/ibuk akseptor pelatihan, sama-sama memajukan, serta meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD dr Adnaan WD. Petugas kesehatan untuk melayani. Bukan dilayani. Tantangan ke depan seluruh petugas harus bersinergi menghadapi Akreditasi Rumah Sakit. Indikator evaluasi yaitu patient oriented. Dengan adanya training pencerahan bunyi hati ini, semoga bisa menggetarkan hati untuk berbuat, bersikap dan berprilaku biar semakin dicintai pelanggan (pasien dan masyarakat),"katanya.

Masih dalam kata sambutan, dr.Herijon,M.Kes berharap, Pelatihan pencerahan bunyi hati ini sanggup dirasakan oleh seluruh karyawan/ti RSUD dr Adnaan WD sebanyak 400 orang. Namun, ketika ini hanya 50 orang yang gres bisa di ikut sertakan. Ke depannya, insyaallah tiap satu semester akan diberi training serupa pada karyawan/ti yang belum pernah merasakan.

Pantauan penulis, selama training berlangsung, narasumber bisa mengendalikan dan memainkan emosi. Seluruh yang hadir dalam ruangan, nyaris terisak dan meraung.

Kata Drs. Fitri Abu Hasan,M.Pd," bersyukurlah anda bisa menangis. Hanya dawai hati yang masih bergetar bisa mengeluarkan air mata. Sedangkan, hati yang beku dan kaku tak bisa melaksanakan itu. Jika hati anda sudah beku, kaku, maka rajin-ranjinlah melihat sakratul selesai hayat atau menghadiri ketika pemakaman berlangsung. Mudah-mudahan dawai hati anda akan kembali bergetar," paparnya.(Anton Wijaya)
Sumber https://medianers.blogspot.com/

Tweet