Sehabis sarapan pagi, saya meletakan asbak rokok di atas meja, kemudian membuka semua jendela dan mengarahkan kipas angin yang menyala kearah kami supaya asapnya keluar rumah, mengingat putri kecil saya 2 orang ada dalam rumah.
Teman saya eksklusif heran, "kenapa?" Tanyanya? Lalu ia ulas " Saya sudah berhenti merokok semenjak 3 bulan yang lalu." Akhirnya kipas angin saya matikan lagi dan asbak rokok saya singkirkan.
Usut punya usut, kenapa ia sanggup berhenti merokok? Karena terinspirasi oleh temannya pula yang berdomisili di pekan baru, temannya tersebut berat
Mendapat keterangan dari temannya tersebut, ia pun, bersungguh-sungguh ingin berhenti merokok. Karena ia merasa sama kurus dengan temannya itu, segala perjuangan pernah ia coba namun berat tubuh tidak sanggup naik, sedangkan orang yang menginspirasi itu melihat kan hasil, badannya tidak lagi kurus.
"Awalnya benar-benar susah, banyak godaan, saya alihkan cita-cita untuk merokok dengan acara lain. Kadang-kadang saya merasa menyerupai orang bodoh, mungkin efek jelek dari kecanduan. Alhamdulillah semua itu sudah saya lewati, dan tidak akan lagi menghisap rokok," ungkapnya.
Dalam pengakuannya, ia mencicipi makan selalu lahap semenjak berhenti merokok, ketika masih merokok, makan pagi saja sanggup jam 2 siang, yang utama itu segelas kopi dan 2 bungkus rokok, embel-embel paling roti atau gorengan. Setelah beberapa hari berhenti merokok, " ketika berdiri tidur tubuh terasa segar, kerongkongan tidak lagi terasa ada lendir yang menganggu, dada terasa plong, nafas terasa lega, dan pagi-pagi saya sudah sarapan, alasannya perut gampang lapar dan makan terasa enak." Penjelasannya berapi-api.
Mendengar klarifikasi sobat tersebut, saya angguk-angguk balam, alasannya belum sanggup berhenti merokok menyerupai dia.Anton Wijaya
Sumber https://medianers.blogspot.com/
0 Response to "Setelah 3 Bulan Berhenti Merokok Berat Tubuh Naik Dan Dada Terasa Plong"
Posting Komentar