Astagfirullah al adzim! rupanya mimpi, saya terbangun pukul 04.00 wib, gres 4 jam tahun 2013 mengitari waktu.
Saya menyeka muka sambil duduk, berkata dalam hati, "jika yang kuasa berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin, apapun bisa terjadi diluar kuasa manusia." Istri hamil, itu yaitu anugerah terindah dari yang maha kuasa.
Saya bangunkan istri dari tidurnya yang lelap. " Bunda! Ayah bermimpi", saya ceritakan wacana mimpi yang saya alami barusan. Istri saya menanggapi, " itu rahmat yah. Insyaallah, Ayah akan ketiban rezeki". "Alhamdulillah", jawab saya seketika, "tapi rahmat dan rezeki berupa apa ya nda? Rasanya nggak mungkin bunda hamil lagi dalam waktu yang singkat ini". "Entah, Bunda juga tidak tau", ulas sang istri.
Sahabat! mimpi bisa saja mempunyai arti, dan mimpi mungkin juga sebagai "bunga tidur". Apakah mimpi bisa terwujud di alam nyata? saya tidak tau persis, serta bagaimana mimpi itu bisa mensugesti kehidupan yang sebenarnya.
***
Alih-alih membahas mimpi, ada baiknya sobat lanjutkan membaca, wacana harapan saya semenjak 2009 silam. Dimana saya bermimpi 'merajut' goresan pena menjadi buku yang layak dibaca banyak orang. Akan tetapi, saya sungguh resah bagaimana cara merealisasikan harapan tu. Dari mana dimulai dan apa saja yang harus disiapkan?
Impian menciptakan buku saya endapkan jauh di dalam hati. Suatu saat, ingin mimpi itu tercapai. Seakan mimpi itu akan tinggal mimpi, apabila saya tidak rajin menulis. Membuat buku tanpa menulis, sesuatu harapan yang sia-sia, sama saja bualan besar. Maka itu, saya berlatih terus-menerus secara otodidak, latihan lewat blog gratisan.
2009 sampai 2010 saya mempublikasikan sebanyak 114 artikel di blog personal, dan tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi 127 artikel. Saya tuliskan apa saja yang menarik minat. Apakah goresan pena yang saya publikasikan salah ejaannya, atau penulisannya, saya tidak peduli, saya hanya menulis. Ingin menulis, dan menulis setiap ada kesempatan.
Tiba saatnya evaluasi, kalau hanya menulis di blog, kapan goresan pena saya dibaca oleh orang yang tidak punya kanal internet? Dan, kapan goresan pena saya dibaca oleh orang yang 'hanya' suka baca koran sambil ngopi? Serta, kapan goresan pena saya masuk daftar penerbit?
Yah, dua pertanyaan fundamental yang menjadi tantangan.
Alhamdulillah, pertanyaan wacana goresan pena koran terjawab. Tulisan saya pernah diterbitkan di harian Singgalang, baik di rubrik opini, maupun di rubrik "Liek galamai". Kemudian opini yang saya kirim, pernah pula di terbitkan 1 kali di Tabloid Ners, Referensi dunia kesehatan. Di balik itu, pernah pula 3 kali opini yang saya kirim tidak diterbitkan oleh koran harian pagi lokal Sumbar yang lainnya. Rasanya cukup sudah, sebagai materi penilaian goresan pena di koran. Saya memfokuskan diri kembali untuk terus menulis di blog.
Lalu, Bagaimana harapan menciptakan buku?
Inilah pertanyaan fundamental yang belum bisa saya jawab. Impian menciptakan buku bagi saya kolam 'si bisu barasian'. " Ia (si bisu) bermimpi begitu indah, memasuki surga, melihat malaikat, menyaksikan bidadari mandi di sebuah telaga" Tapi apa daya, mimpi itu tidak bisa ia ceritakan secara verbal kepada orang lain, hanya bisa disimpan wacana keindahan bidadari mandi di telaga dalam hati. Hanya dalam hati, sebatas mimpi.
***
Pembaca yang saya muliakan,
Sejatinya saya bukanlah lelaki pemimpi tulen. Tapi, untuk mempunyai buku karangan sendiri memang terbawa mimpi. Saya salah seorang pengagum gaya tulisannya Syaifoel Hardy, dia penulis, editor serta motivator yang ketika ini berdomisili di Qatar. Selain itu, ia juga CEO Indonesian Nursing Trainers, sekaligus inisiator lahirnya ebook "Enjoy Nursing, Kisah sukses Indonesian Nurses dari Lima benua".
Ebook yang ia inisiasi, melibatkan 30 orang penulis yang tersebar di lima benua. Lebih spesifik, penulis di ebook yang saya maksud, ketika ini tinggal, kuliah dan bekerja, di Amerika, Belanda, Australia, Jepang, Qatar, Saudi Arabia, Irak,Kuwait, dan sebagian kontributor berdomisili di tanah air tercinta.
Sebanyak 30 orang penulis yang berkontribusi, alhamdulillah. Salah satu diantaranya, ada nama saya, Anton Wijaya. Dengan sekelumit kisah praktik (hal 51-59, ebook). Diterima oleh pak Syaifoel Hardy untuk bergabung dengan penulis jago lainnya, yang menciptakan saya 'iri' dengan kisahnya sebagai Perawat di negeri seberang.
Meskipun naskah saya standar, kurang menggigit, dibanding yang lainnya, yang sarat pengalaman, tantangan dan perjuangan, sehingga tulisannya begitu mempesona, indah dibaca, dan bisa membangkitkan gairah. Saya tetap bersyukur, ini yaitu kado terindah di awal tahun.
Saat peluncuran ebook, (1/1/2013) Pak Syaifoel Hardy, dan Mas Sugeng Riyadi sebagai layout naskah membeberkan, "bahwa ebook akan diterbitkan menjadi buku versi cetak, rencana bulan April mendatang."
Mungkin saja pendapat istri saya benar, wacana arti mimpi semalam, bahwa "apabila bermimpi istri mengalami kehamilan, mengambarkan akan ketiban rezeki". Rezeki dalam artian, sebagian keinginan akan tercapai dalam waktu dekat. Keinginan naskah menjadi buku!
Sebagian harapan tercapai. Merupakan langkah kecil menuju mimpi besar. menjadi penulis tunggal dalam satu buku. Yah, itulah mimpi saya sesungguhnya.
Payakumbuh-Sumatera Barat, 01 Januari 2013.
Anton Wijaya.
Sumber https://medianers.blogspot.com/
0 Response to "Sebagian Mimpi Tercapai Di Awal Tahun 2013"
Posting Komentar