" Apo namo kerikil cincin nan Uda pakai tu?" ( Apa nama kerikil akik yang Uda kenakan itu?) Tukang Pangkas menjawab, " Raflesia Bengkulu." Tanpa saya tanya dari mana dapatnya? Uda tukang pangkas sambil mencukur rambut menceritakan dengan bahagia hati, pengakuannya, Batu Akik yang ia pakai tersebut sumbangan temannya yang membawa dari Bengkulu, berhubung kerikil tersebut kelihatan warnanya mengarah oranye muda, sahabat yang memberi tersebut tidak tertarik untuk mengasah materi mentah tersebut, alasannya yaitu biasanya kerikil akik raflesia bengkulu berwarna oranye tapi mengarah kemerah-merahan, bukan kekuning-kuningan.
Kemudian materi yang belum diasah tersebut, juga terlihat kecil di mata temannya itu. Atas dasar demikian, ditawarkannya Uda tukang pangkas, kalau mau, silahkan olah jadikan cincin. Tanpa pikir panjang, Uda Tukang Pangkas mencari Ring yang cocok dengan jarinya, kemudian mengasah materi mentah tersebut di Rumah. Selain memangkas rambut, Uda itu juga mengasah Batu Akik di rumahnya di Si tujuh, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Setelah di asah dan di pasang ring, Uda tukang pangkas pun terkejut melihat hasilnya, ia tidak menyangka sebagus sekarang. Dan, ia pun memuji kerikil akiknya dengan sumringah.
Lalu ia minta jawaban saya bagaimana kerikil akik yang ia kenakan tersebut, cantik atau tidak? Dari pandangan awam, terang saya menyukai kerikil akik raflesia bengkulu yang ia kenakan. Alasannya, selain body glass, saya mengamati kerikil akik yang seolah-olah campago limau manih yang terpasang di jari manisnya itu sudah mulai memancarkan kristal sehingga kelihatan lebih hidup dan bercahaya.
Tanpa disadari, rambut saya nyaris akibat di potong oleh Uda tukang pangkas. Setelah akibat semuanya, bersih-bersih serta merapikan posisi duduk, saya tanyakan,"berapa harganya?" Mau tidak saya jual di Media Online? Uda tukang pangkas resah menjawab, " berapa ya" malahan beliau bertanya balik pada saya. Saya jawab, "tidak tau." Saya lagi, " kalau Uda ragu harga pastinya, kira-kira saja berapa nominal rupiahnya?" Uda tukang pangkas pun, tak sanggup memperkirakan berapa harganya.
Mungkin, ia resah berapa mau dijual, lantaran modalnya cuma beli ring saja, sekitar Rp.65.000,- an sedangkan kerikil raflesianya di kasih teman, jadi berapa mau dijual, kalau di bilang jutaan, nanti kemahalan, kalau di sebut ratusan mungkin terlalu murah, mengingat batunya bagus.
Makara Uda tukang pangkas resah sendiri ketika saya tawar, sehingga harganya tak terkira atau tidak sanggup diperkirakan.(Anton Wijaya) Sumber https://medianers.blogspot.com/
0 Response to "Ini Beliau Watu Akik Raflesia Bengkulu Harga Tak Terkira"
Posting Komentar