Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (Aki) Di Indonesia

Berdasarkan data di lampiran 1, Peraturan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 39 Tahun 2016 perihal Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat, bahwa angka maut ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari sasaran Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015.

Sementara itu, berdasarkan Mentri kesehatan sebagaimana dipublikasikan depkes.go.id, bulan Agustus 2017, bahwa "angka maut ibu (AKI) turun dari 4.999 tahun 2015, menjadi 4.912 di tahun 2016, dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1.712."

Meskipun jumlah AKI terlihat sudah menurun dari tahun ke tahun, namun angkanya belum sanggup ditekan secara drastis, oleh lantaran itu Kementrian Kesehatan melaksanakan aneka macam upaya strategis untuk mewujudkannya.

Masih berdasarkan keterangan di lampiran 1, Peraturan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 39 Tahun 2016, bahwa kondisi tersebut kemungkinan disebabkan antara lain oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, dan kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan lainnya.

Penyebab utama maut ibu ialah hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan post partum. Penyebab ini sanggup diminimalkan apabila kualitas Antenatal Care (ANC) dilaksanakan dengan baik.

Beberapa keadaan yang sanggup menyebabkan kondisi ibu hamil tidak sehat antara lain ialah penanganan komplikasi, anemia, ibu hamil yang menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan

terlalu terlalu muda melahirkan, yakni usia kurang dari 20 tahun, serta terlalu bau tanah atau lebih dari 35 tahun.

Selain itu, masih berdasarkan data Kemenkes sebagaimana tertera di lampiran 1, halaman 13, Peraturan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 39 Tahun 2016, bahwa terlalu bersahabat jarak melahirkan, yakni 2 tahun, dan terlalu banyak anaknya lebih dari 3 orang juga sebagai faktor pelopor bertambahnya Angka Kematian Ibu (AKI).

"Sebanyak 54,2 per 1000 perempuan di bawah usia 20 tahun telah melahirkan, sementara perempuan yang melahirkan pada usia di atas 40 tahun sebanyak 207 per 1000 kelahiran hidup," demikian data yang penulis himpun dari lampiran 1 tersebut.

Masalah ini diperberat dengan fakta masih adanya umur perkawinan pertama pada usia yang amat muda, yakni berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 46,7% dari semua perempuan yang telah kawin.

Adapun upaya pencegahan yang dilakukan oleh Kemenkes/ Dinas Kesehatan/ Puskesmas untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) ialah sebagai berikut;

Upaya Pada Ibu Hamil dan Bersalin

Mengupayakan jaminan mutu Antenatal Care terpadu dan meningkatkan jumlah Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). Serta meningkatkan persalinan di akomodasi kesehatan.

Upaya Pencegahan Pada Remaja

Menyelenggarakan derma Tablet Tambah Darah (TTD) dan menyelenggarakan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah menengah. Serta menambah jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan peduli cukup umur (PKPR). Sekaligus menganjurkan penundaan usia perkawinan.

Upaya Pencegahan Pada Dewasa Muda

Menyelenggarakan konseling pranikah dan menyelenggarakan gerakan pekerja perempuan sehat produktif untuk perempuan bekerja, seraya menyelenggarakan derma imunisasi dan TTD. Kemudian, menyelenggarakan konseling KB pranikah dan menyelenggarakan konseling gizi seimbang.(AntonWijaya / Ilustrasi : DanEvans/pixabay.com)
Sumber https://medianers.blogspot.com/

Related Posts :

0 Response to "Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (Aki) Di Indonesia"

Posting Komentar