Makna Uji Kompetensi Dan Perpanjangan Str Bagi Perawat Sulit Akses

Medianers Banyak yang menyatakan di grup-grup Perawat (medsos) tentang, " Dahulu tidak ada banyak aturan, tapi Perawat sanggup saja menjalankan perawatan, bahkan pengobatan pada pasien di pelayanan kesehatan. Sakarang terlalu banyak hukum bikin STR, Kredensial, Uji kompetensi dan lainnya. Seolah-olah hukum mempersulit Perawat."

Kritikan demikian, disambut hangat oleh Perawat lainnya yang setuju dengan tidak diselenggarakan uji kompetensi dan syarat perpanjangan STR. Menurut mereka, tidak perlu hukum macam-macam. 

Akhirnya, perdebatan sesama Perawat tidak sanggup dihindarkan.

Masing-masing bersikukuh dengan pendapatnya, yang pro dan kontra bagaikan mencari ketiak ular, mereka tidak pernah ketemu kesepahaman, meskipun telah lelah menganalisa.

Seperti persyaratan perpanjangan STR misalnya, sebagian beropini mendukung aktivitas pemerintah, aktivitas tersebut bertujuan menangkis tenaga keperawatan terhindar dari praktek ilegal. Sedangkan uji kompetensi juga bertujuan untuk menyaring tamatan Perawat nan menjamur. Artinya yang kompeten saja yang sanggup diterima kerja di pelayanan kesehatan. Sedangkan yang belum kompeten diperlukan lulus serangkaian tes dulu, supaya sanggup surat "sakti."

berpandangan sistim yang telah di buat pemerintah, dalam hal ini Kemenkes,  tentunya telah melaksanakan telaah dan riset sebelum menelorkan kebijakan. Namun, sebagian user ( Perawat) sedikit "kagok" dan takut mengikuti keadaan dengan sistim yang belum familiar demikian. Artinya perlu sosialisasi dan evaluasi.

Kemudian, STR, Kredensial dan uji kompetensi perawat juga belum sanggup dilakukan pukul rata. Terkait wilayah Indonesia bukan Jakarta, dan kota besar saja. Tapi, ada  daerah pelosok dan terisolir, sulit dari saluran dan informasi. Nah, tenaga Perawat yang bekerja di pedalaman perlu dipikirkan kedepannya. 

Apakah Perawat sulit saluran ini perlu juga di uji kompetensi dan perpanjangan STR?

Sumber https://medianers.blogspot.com/

Tweet