"Sebaiknya kau membantu saya saja berjualan di Ruko ini, dari pada berjualan sendiri, mana tau lamaran yang kau masukan ke banyak sekali Rumah Sakit akan diterima dalam waktu dekat. Kalau honor memang tidak ada, tapi saya akan menanggung biaya hidup dan uang saku selama kau membantu saya disini." Ucap Magek pada Sutan.
Magek ialah sahabat semasa SLTA Sutan. Magek cukup sukses berjualan kebutuhan harian di pasar Kodim, Pekan Baru.
"Sebaiknya carikan saya pekerjaan lain, terserah berjualan apa saja. Jika saya membantu kau berdagang di Ruko ini, nanti kau sedikit enggan menyuruh dan memerintah saya." Tolak Sutan terhadap anjuran Magek.
Akhirnya, Magek pun ingat sesuatu, dan mengajak Sutan menemui Mak Uniang di Pasar Los Ikan, masih di daerah pasar Kodim. Mak Uniang orisinil Urang Tiku, ia banyak mempunyai lapak di los ikan, ia pun populer murah membantu sesama perantau Minang di Kota Pekan Baru. Magek pun memperkenalkan Sutan pada Mak Uniang.
Mak Uniang siap membantu Sutan, dengan memberi modal ikan serta menyediakan lapak tempat berjualan. Pagi ambil ikan, sore stor uang hasil jualan ikan. Sedangkan laba sanggup diambil oleh Sutan. Demikian derma Mak Uniang. Dan, Sutan pun diminta berjualan esok hari di los
Menjelang maghrib, Sutan pun termenung, ia teringat kampung halamannya di Piaman. Yang mana perantaunya cukup tangguh menghadapi "badai" kehidupan di rantau. Namun, hatinya sedikit bimbang, ia harus melepaskan sifat tinggi hati, untuk bertahan hidup di Kota bertuah, sambil menungu sanggup pekerjaan sesuai ijazah yang ia miliki, yakni sebagai Perawat profesional di pelayanan kesehatan.
Menjelang Isya, Sutan menerima telpon dari Klinik Aisyiah Pariaman. Sebelum keberangkatannya ke Pekan Baru, Sutan pernah menjalani tes dan wawancara di Klinik Aisyiah Pariaman. Ternyata ia lulus, berhasil menyingkirkan 48 penerima lainnya, dan satu bulan sesudah tes gres diumumkan, tepatnya hari ini. Sutan diminta untuk menemui bab kepegawaiaan esok pagi, sedapat mungkin eksklusif dinas. Sutan pun kaget, dan meminta pada yang menelpon untuk mengundur 1 hari, serta Sutan memperlihatkan alasan bahwa ia sedang berada di luar kota. Manajemen klinik pun memberi kelonggaran.
Mendapat kabar demikian, Sutan pun mengutarakan pada Magek, bahwa ia lulus dan dipanggil bekerja di Klinik Aisyiah Pariaman, sementara ia sudah berjanji dengan Mak Uniang berjualan Ikan esok hari, jadi bagaimana sebaiknya, ia meminta saran pada Magek. Mendengar kabar demikian, Magek eksklusif memberi saran, bahwa Sutan harus mengambil pekerjaan itu, berjualan ikan sanggup saja suatu hari nanti. Tapi, peluang yang ada hari ini, belum tentu ada lain hari.
" Sebaiknya kau mudik segera." Pinta Magek. Malam itu, Sutan dan Magek menemui Mak Uniang, memberitahukan bahwa Sutan dipanggil bekerja di Klinik, ia lulus tes, mendengar tentang tersebut, Mak Uniang tidak marah, malahan menepuk-nepuk punggung Sutan, sambil berujar. " Ternyata kau Perawat ya. Masak berjualan Ikan di Pasar. Tapi, Mak Uniang salut denganmu. Ayo segera pulang kampung, dan ambil pekerjaan itu." Ucap Mak Uniang. (AntonWijaya/ Bersambung ke Sutan Selaku Perawat, Berani Menolak Upah Murah).
Sumber https://medianers.blogspot.com/
0 Response to "Perawat Nganggur Itu Akan Berjualan Ikan"
Posting Komentar