ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ENSEFALITIS
sehabis mengetahui definisi dari ensefalitis ( bila belum tahu, klik disini), dan pengkajian keperawatan pada anak dengan ensefalitis (bila belum lihat klik disini untuk pengkajian keperawatan ensefalitis), kini masuk pada asuhan keperawatan pada anak dengan ensefalitisDIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ENSEFALITIS YANG SERING TERJADI
1. Resiko tinggi nanah b/d daya tahan terhadap nanah turun.2. Resiko tinggi perubahan peR/usi jaringan b/d Hepofalemia, anemia.
3. Resiko tinggi terhadap stress berat b/d kegiatan kejang umu.
4. Nyeri b/d adanya proses nanah yang ditandai dengan anak menangis, gelisah.
5. Gangguan mobilitas b/d penurunan kekuatan otot yang ditandai dengan ROM terbatas.
6. Gangguan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan badan berafiliasi dengan mual muntah.
7. Gangguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara) b/d kerusakan susunan saraf pusat.
8. Gangguan rasa nyaman berafiliasi dengan sakit kepala mual.
9. Resiko gangguan integritas kulit b/d daya pertahanan badan terhadap nanah turun.
10. Resiko terjadi kontraktur b/d spastik berulang
DIAGNOSA KEPERAWATAN I.
Resiko tinggi nanah b/d daya tahan badan terhadap nanah turun
Tujuan:
- tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil:
- Masa penyembuhan sempurna waktu tanpa bukti penyebaran nanah endogen
Intervensi
1. Pertahanan teknik aseptic dan teknik basuh tangan yang sempurna baik petugas atau pengunmjung. Pantau dan batasi pengunjung.
R/. menurunkan resiko px terkena nanah sekunder . mengontrol penyebaran Sumber infeksi, mencegah pemajaran pada individu yang mengalami nfeksi akses nafas atas.
2. Abs. suhu secara teratur dan tanda-tanda klinis dari infeksi.
R/. Deteksi dini tanda-tanda nanah merupakan indikasi perkembangan Meningkosamia .
3. Berikan antibiotika sesuai indikasi
R/. Obat yang dipilih tergantung tipe nanah dan sensitivitas individu.
DIAGNOSA KEPERAWATAN II
Resiko tinggi terhadap stress berat b/d kegiatan kejang umum
Tujuan :
- Tidak terjadi trauma
Kriteria hasil :
- Tidak mengalami kejang / penyerta cedera lain
Intervensi :
1. Berikan pengamanan pada pasien dengan memberi bantalan,penghalang daerah tidur tetapn terpasang dan berikan pengganjal pada mulut, jalan nafas tetap bebas.
R/. Melindungi px kalau terjadi kejang , pengganjal verbal agak pengecap tidak tergigit.
Catatan: memasukkan pengganjal verbal hanya dikala verbal relaksasi.
2. Pertahankan tirah baring dalam fase akut.
R/. Menurunkan resiko terjatuh / stress berat dikala terjadi vertigo.
3. Kolaborasi.
Berikan obat sesuai indikasi menyerupai delantin, valum dsb.
R/. Merupakan indikasi untuk penanganan dan pencegahan kejang.
4. Abservasi tanda-tanda vital
R/. Deteksi diri terjadi kejang agak sanggup dilakukan tindakan lanjutan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN III
Resiko terjadi kontraktur b/d kejang spastik berulang
Tujuan :
- Tidak terjadi kontraktur
Ktiteria hasil :
- Tidak terjadi kekakuan sendi
- Dapat menggerakkan anggota tubuh
Intervensi
1. Berikan klarifikasi pada ibu klien wacana penyebab terjadinya spastik , terjadi kekacauan sendi.
R/ . Dengan diberi klarifikasi dibutuhkan keluarga mengerti dan mau membantu acara perawatan .
2. Lakukan latihan pasif mulai ujung ruas jari secara sedikit demi sedikit
R/ Melatih melemaskan otot-otot, mencegah kontraktor.
3. Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam
R/ Dengan melaksanakan perubahan posisi dibutuhkan peR/usi ke jaringan lancar, meningkatkan daya pertahanan badan .
4. Observasi tanda-tanda kaerdinal setiap 3 jam
R/ Dengan melaksanakan observasi sanggup melaksanakan deteksi dini bila ada kelainan sanggup dilakukan inteR/ensi segera
5. Kolaborasi untuk pertolongan pengobatan spastik dilantin / valium sesuai Indikasi
R/ Diberi dilantin / valium ,bila terjadi kejang spastik ulang
Demikian asuhan keperawatan pada anak dengan ensefalitis, agar bermanfaat
0 Response to "Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Ensefalitis"
Posting Komentar