Strategi Jitu Pemasaran Rumah Sakit

Sepanjang pengetahuan penulis, Rumah Sakit tidak punya administrasi pemasaran, terlihat tidak adanya Manejer pemasaran atau Direktur Pemasaran. Barangkali Rumah Sakit bergerak dibidang jasa (sosial) yang tidak memproduksi barang.


Betul, Rumah Sakit tidak memproduksi barang yang perlu taktik pemasaran, tanpa promosi pelanggan akan datang, alasannya ialah butuh pertolongan segera dan pelanggan tidak akan menawar berapa jumlah biaya pengobatan, alasannya ialah takut diabaikan. Berangkat dari opini tersebut, menjadikan Pegawai (Pelayan) di Rumah Sakit tidak kreatif dan inovatif, yang penting kiprah pokok dan fungsi telah terlaksana.

Melirik taktik pemasaran sebuah Bank yang juga berorientasi dibidang jasa, penulis sedikit tergelitik untuk menuliskan. Bank dalam meningkatkan kunjungan nasabah, akan melaksanakan bermacam lobi kepada masyarakat, mulai dari pelayanan yang efisien (ATM, SMS Banking,dll) sampai memperlihatkan hadiah berupa mobil, motor dan uang dan banyak sekali macam penemuan yang menarik perhatian nasabah.

Jika diamati, Bank sebetulnya tanpa melaksanakan itu semua tetap juga dicari pelanggan, cukup dengan menurunkan bunga bagi yang berhutang dan menaikan bunga bagi yang menabung, mungkin tetap juga dikunjungi
nasabah, ibarat rumah sakit tanpa promosi tetap dikunjungi pasien.

Perbedaan taktik pemasaran antara Bank dan Rumah Sakit begitu mencolok. Rumah Sakit terkesan pasif, tidak ada promosi dan tidak ada reward/penghargaan kepada pelanggan. Tak sanggup dipungkiri, Rumah Sakit tidak murni bergerak dibidang sosial, tapi bisnis oriented biar roda organisasi tidak berhenti bergerak, yang hasilnya mencari laba yang sebesar-besarnya.

Penulis berpendapat, mengingat Rumah Sakit bukan Rumah Sehat yang sanggup meraup keuntungan, seharusnya  memikirkan bagaimana cara menyenangkan hati pelanggan. Bisa saja pihak Rumah Sakit memperlihatkan penghargaan berupa donasi hadiah/tabungan dan akta kepada pasien dan keluarga.

Contoh Penghargaan untuk pelanggan di Rumah Sakit

Pada tahun 2012 diberikan penghargaan kepada Ny. W yang telah memeriksakan kehamilan sesuai saran yang direkomendasikan Kemenkes RI. Berdasarkan investigasi sesuai standar tersebut, Ny W berhasil melahirkan janin secara normal dan anak yang dilahirkan sehat dan normal. Atas dasar itu, Ny. W diberikan penghargaan oleh Rumah Sakit Anggrek dengan kategori "Ibu jago melahirkan Anak Sehat". Ny.W mendapat hadiah akta penghargaan dan uang berupa tabungan.

Kesimpulan, meski Rumah Sakit tanpa Manejer pemasaran, saya pikir Bidang Pelayanan dan Penunjang sanggup mengambil alih dan mengadopsi penemuan yang telah dilakukan oleh Bank dalam meningkatkan gambaran dan pelayananya kepada masyarakat, biar Rumah Sakit tidak melulu terkesan menakutkan dan bergairah yang menciptakan pelanggan takut. Kemudian, penghargaan yang diberikan kepada pasien/pelanggan juga berimplikasi pada kesadaran dan motivasi bagi pasien terhadap saran-saran kesehatan yang ada di Rumah Sakit.

Sumber https://medianers.blogspot.com/

Related Posts :

0 Response to "Strategi Jitu Pemasaran Rumah Sakit"

Posting Komentar