Asap Sumatra Lebih Kejam Dari Pada Asap Rokok

Medianers Sejak 1 ahad terakhir, kabut asap menyelimuti Payakumbuh dan sekitarnya. Kabut asap akhir kebakaran hutan Sumatera ini juga di 'ekspor' sampai ke luar negri, menyerupai Singapura dan Malaysia.

Kebakaran hutan di Pulau Sumatera, bagaikan penyakit kronis, menahun. Hampir tiap tahun, hutan di Riau, Sumatera Selatan dan Jambi, nyaris  di bakar, eh, maaf maksudnya terbakar.

Seakan tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mencegah 'bencana' yang satu ini. Terkesan, jikalau sudah terbakar, gres pemerintah sibuk mengatasinya. Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati. Lho, kok mengobati sih? Emangnya penyakit. Hiks

Asap Sumatra Lebih 'Kejam' Dari Pada Asap Rokok

Asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan ada yang menyampaikan 1 batang rokok yang dihisap oleh perokok aktif sanggup mengurangi umurnya 11 menit.

Tidak mengurangi hidup saja, akan tetapi asap rokok sanggup mengakibatkan serangan jantung, hipertensi, kanker dan impotensi. Pemerintah sadar akan ancaman rokok tersebut, sehingga produsen rokok diwajibkan oleh pemerintah untuk mencantumkan peringatan ancaman rokok, kalau kini peringatannya dengan gambar-gambar yang mengerikan.

Bahkan, pemerintah daerah melindungi warganya dengan mengeluarkan Peraturan Daerah ( Perda ), menyerupai Kawasan Tanpa Rokok, adalah akan di denda atau di penjara jikalau seseorang kedapatan merokok pada tempat-tempat pelayanan publik. Termasuk iklan rokok pun dihentikan di daerah setempat.

Artinya, ancaman asap rokok yang sanggup mengakibatkan penyakit sanggup dicegah dan dikendalikan. Lalu, bagaimana dengan ancaman asap dari kebakaran hutan sumatera?

Menurut kepala tubuh penelitian dan pengembangan kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, sebagaimana yang dirilis Warga Payakumbuh Protes Keras Asap Kiriman Tetangga

Dampak dari kebakaran hutan tidak saja di rasakan oleh manusia, akan tetapi merusak ekosistem. Hewan yang tinggal di hutan entah bagaimana nasibnya?

Apa pun lantaran kebakaran hutan tidak bisa ditolerir. Jangan salahkan isu terkini panas. Kebakaran hutan sumatera berulang-ulang. Nyaris saban tahun. Penulis berharap, pihak berwenang menegakan peraturan demi menjaga kelestarian alam dan kesehatan umat manusia, termasuk hewan.

Bahaya asap rokok bisa di kendalikan dengan pencegahan dan hukum tegas. Padahal perusahaan rokok bisa mendatangkan laba yang besar pada negara. Kenapa kebakaran hutan tidak bisa dicegah dan dikendalikan. Ada Apa?(AW)
Sumber https://medianers.blogspot.com/

0 Response to "Asap Sumatra Lebih Kejam Dari Pada Asap Rokok"

Posting Komentar