Pesona Kerikil Akik Tidak Lagi Menarik

Jejeran kerikil akik pada sebuah kontes di  Pesona Batu Akik Tidak Lagi Menarik
Jejeran kerikil akik pada sebuah kontes di
Payakumbuh / Photo: Medianers
Tempo kemudian medianers bertanya pada Muslim, tukang asah kerikil akik di belakang RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh, " Kok nggak mengasah kerikil akik Uda? Mesin asahnya dikemanakan?" Muslim menjawab, " Musim kerikil akik sudah berakhir, orang-orang tidak lagi mengasah kerikil akik." Dan ia menambahkan, mesin asah saya simpan, alasannya ialah tak terpakai lagi."

Biasanya, penggemar kerikil akik antrian menunggu giliran mengasah kerikil akik di tempat Muslim, dan ia juga menyediakan materi mentah menyerupai kerikil akik lumut Suliki dan pancar warna, kini tidak lagi terlihat.

Demikian juga di pasar Payakumbuh, simpang empat tugu adipura, biasanya kendaraan beroda empat Avanza menggelar lapak menjual materi mentah kerikil akik. Sejak 3 bulan terakhir tidak lagi kelihatan. 

Pengrajin kerikil akik mulai menyusut di Kota Payakumbuh, kontes kerikil akik pun tidak lagi terdengar.

Kejayaan kerikil akik mulai pudar dikikis musim. Pecinta kerikil akik "dadakan" tidak lagi memamerkan koleksi kerikil akiknya di alam terbuka maupun di media maya.

Entah apa  gerangan terjadi, medianers juga tidak mengetahui persis. Biasanya di warung, di tempat kerja dan di tempat ngumpul orang-orang lebih cendrung membicarakan kerikil akik, di banding topik lainnya. Sekarang se akan lenyap di telan zaman, membahas kerikil akik tidak lagi menarik.

Saat kerikil akik booming medianers pernah mengulas wacana " Demam Batu Akik" kini tampaknya penggemar musiman sudah "sembuh" tidak lagi demam.

Ibarat animo durian dan rambutan, alasannya ialah buah-buahan tersebut "membanjiri" pasar mengakibatkan konsumen menjadi jenuh. Begitu juga yang terjadi pada kerikil akik, terlalu banyak di pasaran, karenanya tak bernilai, orang-orang pun mulai muak dan meninggalkan.

Lucunya, sebuah kawasan pernah mewajibkan PNS mengenakan kerikil akik produk daerahnya. Dan, bahkan ada juga salah satu kawasan menyita temuan bongkahan besar kerikil akik yang ditambang masyarakat. Sekarang apa? Batu akik tidak lagi digemari, otomatis nilai ekonomi tidak ada. Hasil sitaan pun sia-sia.

Bicara kerikil akik sebelum musimnya luntur, orang-orang selalu pamer bahwa kerikil akiknya lah yang " santiang", kini tidak lagi, kerikil akik tidak lagi menarik, hanya jadi komplemen lemari. Sepertinya penggemar kerikil akik mulai malas memasang kerikil akik besar di jarinya, padahal dulu " wah" dan gaya.

Mungkin suatu nanti, animo kerikil akik akan kembali ramai di pasaran, menyerupai durian dan rambutan yang selalu dinantikan musimnya.

Sumber https://medianers.blogspot.com/

0 Response to "Pesona Kerikil Akik Tidak Lagi Menarik"

Posting Komentar