Kopi Banjir sebelum di aduk |
Kota Payakumbuh semenjak sore sampai malam diguyur hujan, hawa hambar menciptakan penulis tidak kehilangan 'akal' untuk menemukan daerah menghangatkan tubuh dengan cara minum kopi. Pilihan daerah ngopi menarik tertuju pada Warung Kopi Cak Wang yang terletak Jl. Soekarno hatta, samping Rumah bersalin Annisa.
Selain warung daerah ngopi, warung Cak Wang merupakan daerah kongkow anak muda. Karena disini tampaknya memang di sediakan banyak daerah duduk dan meja. Pengunjung berkelompok merasa betah duduk berlama-lama sambil bersenda gurau dengan sobat sebaya seraya menyeruput kopi arabica, robusta atau kopi banjir.
Kopi Banjir sesudah di aduk |
Ragam nama kopi beserta tampilannya bervariasi, tertera di hidangan pesanan, terserah pilihan pengunjung. Kebetulan, penulis kali kedua duduk di warung kopi cak wang bersama 4 orang teman. Karena ingin tau dengan namanya, penulis pesan "kopi banjir", dalam pikiran belum terbayang ibarat apa bentuk kopi banjir?
Oh, ternyata "kopi banjir" berbentuk kopi Nescape ditambah susu, dan diberi es, rasanya pun mirip. Yang membedakan, cara pengolahan dan penyajiannya. Serbuk kopi bergairah diletakan di atas gelas saring terbuat entah dari besi atau stainless, dalam kondisi panas telah dimasak, kemudian kopi dalam keadaan hangat terus turun mengalir sampai gelas penuh. Dan, daerah kopi yang terletak diatas gelas diangkat dan minuman siap di aduk sampai kopi tambah susu menjadi menyatu dan siap untuk diminum.
Sembari ngopi dan bercanda dengan teman, juga dapat menikmati alunan musik, atau menikmati browsing gratis memakai wifi warung cak wang. Jika pembaca medianers sekitaran payakumbuh tertarik, silahkan di coba " kopi banjir" ala cak wang. (Aw).
0 Response to "Yuk Coba Kopi Banjir Ala Warung Cak Wang"
Posting Komentar