Komunikatif Dan Cepat Tanggap, Jinakan Hati Pasien

Keluhan yang paling banyak di seantero dunia ini berada dirumah sakit, mirip sampah yang menggunung. Keluhan itu berdatangan, dengan keinginan mendapat jalan keluar yang lebih baik.

Rasanya tidak ajaib bagi petugas kesehatan mendengarkan keluhan yang komplit dengan penderitaan, lantaran setiap harinya pasien tiba membawa aneka macam macam jenis dan bentuk yang berbeda.

Pinggang aku nyeri, terasa bisul disebelah kanan, sudah satu ahad buang air kecil tersendat dan sedikit berdarah, tampaknya tidak ada perkembangan selama dirawat disini.

Oh ya Ners, infus anak aku tidak jalan, kakinya yang patah sakit sekali, beliau mengerang dan meringis.

Susterrrr...bagaimana ini, dari tadi aku mengeluh, anda tidak tau! bahwa air keran tidak menetes, dimana aku harus mandi.

Ruangan apa ini? bernafas saja aku tidak bisa, aku membutuhkan kenyamanan. Saya banyak mengeluarkan uang, untuk mendapat pelayanan yang anggun dari anda.

Oh! anda tidak tau aku ini pejabat eselon wahid di kota ini, aku tidak mau tau, kosongkan ruangan VIP untuk anak aku yang sedang sakit.

Pusing Tujuh keliling. Yah, sangat pusing, komplit, lengkap dengan keluhan, semuanya harus ditanggapi dengan baik. Pasien yang tiba sangat berharap mendapat pelayanan yang berkualitas.

Petugas yang tidak sanggup berkomunikasi dengan baik dan tidak cepat tanggap, akan pusing tujuh keliling.

Sudahkah petugas mendengarkan keluhan mereka dengan seksama dan meresponya

dengan cerdas. Terabainya keluhan disebabkan 2 kemungkinan: Petugas Tidak Komunikatif dan Tidak cepat tanggap.

Komunikatif itu apa?

Komunikatif itu komunikasi dua arah yang menghasilkan pemahaman yang baik. Baik bagi yang mendengar dan baik bagi yang merespon. Bagi perawat juga dikenal dengan komunikasi therapeutik, berbicara dengan menyentuh hati pasien dan keluarganya supaya apa yang mereka keluhkan merasa terobati.

Dalam hal penyampaian, harus diperhatikan reaksi lawan bicara, apakah pasien dan keluarganya sudah paham, mengerti dengan yang dibicarakan, lantaran bahasa rumah sakit (medis) bikin pusing masyarakat awam.

Jika belum paham, ulangi dengan bahasa yang sederhana, gampang mereka pahami dan minta umpan balik untuk mengetahui apakah mereka benar-benar paham dengan situasi yang terjadi sehingga keluhannya sanggup mereda.

Harus cepat tanggap

Komunikatif dan therapeutik tidak cukup. Harus ditindak lanjuti keluhan mereka dengan agresi yang bijaksana, sanggup aku contohkan, dikala ibu pasien mengeluhkan,"infus anak aku tidak jalan." Jangan ditanggapi dengan nada berseloroh, seperti, "tentulah iya buk, infus itu kan tidak punya kaki." Atau dengan nada tunggu," bentar buk, aku lagi sibuk nyiapin obat pasien." Alasan tersebut sanggup memicu pertengkaran.

Tidak ada salahnya minta maaf. Maaf buk, aku sibuk mengurus yang lain sehingga aku tidak tau cairan infus anak ibuk tidak menetes. Mari!..kita lihat dan perbaiki supaya tetesan menjadi lancar.

Seandainya, ibuk itu yaitu kita dan mendapat respon yang demikian dari petugas kesehatan, tentunya merasa adem dengan respon tersebut, meskipun tindakan petugas tidak berhasil dalam melancarkan tetesan.

Pada dasarnya, semua keluhan diatas sanggup diatasi dan hati pasien sanggup dijinakan, dengan cara klarifikasi dan pemberitahuan yang gampang dipahami dan menanggapinya dengan bijaksana.(*)
Sumber https://medianers.blogspot.com/

Related Posts :

0 Response to "Komunikatif Dan Cepat Tanggap, Jinakan Hati Pasien"

Posting Komentar