Pemimpin Bukan Pesuruh

Saat pesta demokrasi dimulai, si Buyung merupakan calon tunggal yang diusung dalam bursa pemilihan ketua. Semasa itu, kelas yang ia duduki nyaris krisis kepemimpinan, dimana anggota kelas tidak mau maju mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi seorang ketua, mungkin alasannya ialah kelemahan sistim dan belum tumbuhnya iklim demokrasi yang bagus, maklum organisasi sekolahan,masih tahap belajar.

Ketika proses pemilihan berlangsung, Buyung sangat kaget dan senang, alasannya ialah anggota kelas hampir 95 persen menentukan dirinya, artinya kepercayaan besar tertumpu dipundak beliau. Sedikit malu-malu, si buyung mendapatkan dengan bahagia hati amanah yang diembankan padanya, sehingga dia diberi kesempatan memberikan jadwal kerja 6 bulan kedepan.

Rasa grogi dan gugup tidak terlihat lagi pada penampilan buyung dikala memberikan pidato dihadapan seluruh anggota kelas, alasannya ialah dia telah diajarkan dirumah untuk kritis dan demokratis oleh bapaknya yang punya 8 orang anak, bapaknya sering melaksanakan rapat keluarga dan seluruh anggota keluarga berhak memberikan pendapat, kemudian tanggung jawab diadaptasi dengan porsi masing-masing,agar aktifitas keluarga bisa efektif, berhubung buyung anak bungsu maka dia juga sering menerima masukan dan bimbingan dari saudaranya untuk menjadi adik yang bertanggung jawab.

Berbekal pengalaman dari rumah, ternyata si Buyung bisa memukau anggota kelas dikala memberikan jadwal kerja 6 bulan kedepan. Kenapa tidak? ketua kelas yang usang hanyalah sebagai pesuruh oleh teman-temanya, bila guru terlambat, maka si Ketua disuruh memanggil guru bidang studi yang bersangkutan ke kantor, kalau ada alat berguru mengajar yang kurang, maka si ketualah yang paling utama dipanggil, termasuk guru memperlakukan menyerupai demikian, ketua mana nih buku bolos kelasnya ? sehingga sosok ketua, hanyalah sebagai pesuruh yang paling bertanggung jawab terhadap persiapan lokal, sementara teman-temanya yang lain siap berguru dengan enak.


Pidato Buyung tidak mengecewakan tegas, Jika saya dipercaya sebagai ketua,
maka saya tidak bisa bekerja sendirian, dalam artian saya harus membentuk kepengurusan yang solid, yang mau bekerjasama. Untuk itu, saya Buyung, membutuhkan nota janji dalam bentuk tertulis. Diataranya, Ketua ialah orang yang dianggap bijaksana, mempunyai kemampuan dalam memimpin anggota, ketua berfungsi menyelenggarakan roda organisasi kelas yang kondusif, adil dan bertanggung jawab, baik terhadap diri sendiri, guru dan seluruh anggota kelas.

Tanpa basa-basi, Buyung melanjutkan pidatonya. Berdasarkan pengalaman masa lalu,yang paling utama dibuat ialah penanggung jawab setiap mata pelajaran, akan ditunjuk beberapa orang siswa sebagai pengurus. Bagi yang telah ditunjuk, wajib menyiapkan segala sesuatunya. Sebagai contoh, sobat yang telah dilibatkan, wajib mengingatkan guru pada jadwal masuknya, kemudian menyiapkan buku absensi, alat tulis, white board, infocus dan alat-alat yang diharapkan demi kelancaran kelas.

Bagi yang tidak bertanggung jawab, kita juga akan memperlihatkan hukuman menurut janji yang telah disetujui bersama dan seluruh anggota kelas akan menerima tanggung jawab sesuai kapasitasnya, tidak ada yang tidak dilibatkan dalam organisasi kelas ini. Tugas kita disini tidak saja berguru yang telah terjadwal, tapi kita juga harus berguru berhubungan dalam suatu sistim yang terorganisir.

Sebenarnya si Buyung terbilang dini dalam soal organisasi, ia hanya seorang yang selalu jadi ketua kelas waktu masih di SD (SD), namun ketika ia pernah mengikuti latihan dasar kepemimpinan yang diselenggarakan Kampusnya waktu di AKademi Keperawatan (AKPER), menciptakan dia bermimpi kembali lagi ke masa-masa SD untuk memimpin teman-teman ciliknya dengan berbekal sedikit ilmu kepemimpinan.

Ingat masa lalu, wacana teman-temanya yang takut jadi ketua kelas, alasannya ialah ketua kelas identik dengan pesuruh kelas, seandainya ia punya kekuatan untuk merubah, maka ia akan mengajarkan cara berorganisasi yang baik semenjak dini pada anak usia sekolah, terutama pada anak SD, biar setiap anak punya rasa percaya diri dan punya keyakinan bahwa dia ialah calon pemimpin masa depan, sehingga pendidikan demokrasi itu telah tumbuh berkembang dengan baik dari kecil.

Sumber https://medianers.blogspot.com/

Related Posts :

0 Response to "Pemimpin Bukan Pesuruh"

Posting Komentar