Sumbar Peringkat 12 Nasional Penderita Hiv/ Aids

Sumatera Barat disebut juga dengan kawasan minang kabau, kawasan yang mempunyai filosofi " Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah", yang artinya moral berpedoman pada agama dan agama dijalankan menurut kitab suci alquran sebagai tuntunan hidup.

Dewasa ini, siapa yang menerka ranah minang (sumbar) mempunyai prestasi peringkat 12 besar penderita HIV/AIDS dari 33 provinsi yang ada diindonesia. Jika dirunut dari filosofi yang dianut orang minang maka sangat bertolak belakang kenyataan dengan yang diharapkan.

Orang minang kaget, merasa aib dengan prestasi tersebut, itu sangat wajar, gubernur yang gres dilantik bulan agustus 2010 kemaren, Irwan prayitno juga terkejut. Hal tersebuit terungkap dikala rapat koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), terutama dikala pemaparan oleh kepala dinas kesehatan sumbar Rosnini Savitri, sebagaimana yang dipublikasikan www.aidsindonesia.or.id bahwa, duduk masalah penyakit menular di Sumbar yang hingga kini terus mengkhawatirkan, di antaranya HIV/AIDS berada pada rengking 12,di antaranya 72 masalah HIV dan 424 AIDS, dari jumlah itu sudah 75 orang yang meninggal dunia.

Lantas orang minang dan pemerintah kawasan
membiarkan virus kutukan tersebut menghantui ranah minang, tentu jawabnya tidak. Lalu LSM dan masyarakat minang yang cendekiawan membiarkan dan mengucilkan penderita HIV/ AIDS tersebut, dengan tegas jawabnya tidak.

Hal diatas tergambar dari impian pemerintah provinsi melalui dinas kesehatan sumbar untuk menanggulangi duduk masalah tersebut supaya penyebaranya sanggup diminimalisasi, dengan melaksanakan penyuluhan pada kabupaten/kota yang beresiko, menyerupai padang bukitinggi dan pasaman, kemudian masyarakat yang merasa terserang virus kutukan tersebut sanggup memeriksakan diri ke klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) RSUP. M. Djamil Padang dan RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi.

Penderita yang telah terdata juga diberikan konseling supaya tidak menularkan ke orang lain dan pergerakanya juga di pantau oleh dinas kesehatan dan LSM Lentera minang kabau, sebagaimana yang diungkapkan Ns. Alfitri di www.antara-sumbar.com.

Sekarang tinggal lagi tugas aktif masyarakat, ulama, ninik mamak, pemuda-pemudi, orang tua, dan organisasi sosial lainya untuk bergandengan tangan melawan penyebaran virus kutukan tersebut, membekali anak dewasa dengan iman dan ulama juga ikut menyiarkan dikala berceramah di mesjid, ninik mamak menjaga dan mengawasi pergaulan keponakan dan orang kampungnya.

Terakhir, kesadaran dari penderita itu sendiri untuk tidak menularkan dan bertobat secepatnya supaya ranah minang bebas dari penyakit kutukan . 
Sumber https://medianers.blogspot.com/

0 Response to "Sumbar Peringkat 12 Nasional Penderita Hiv/ Aids"

Posting Komentar