Perawat Saling Menyalahkan, Ala Facebooker

Deretan goresan pena dibawah ialah hasil copas dari grup facebook dengan alamat (http://www.facebook.com/topic.php?uid=58249701314&topic=8543).


Pada ruang diskusi, seorang facebooker yang berjulukan "Mbah LaOde Djuminten" mengemukan opini bahwa "Perawat: tidak kompak, yang renta yang lebih di dengar dan terpercaya" uraian tulisanya menyerupai dibawah ini :

Sesuai dengan judul topik ini, saya harap yang tua-tua jangan tersungging ... hehehhh..
menurut pengalaman langsung saja koq, ternyata perawat itu tidak kompak. yang namanya perawat itu kan mulai dari SPK, D3, D4, D yg lain klw ada... hehehehh, S1, S2, S3, S telerr.. hehehehh.. tp koq ada kesenjangan ya di dalamnya..??? yang renta kepalanya di pegang sama profesi laen sampe2 hak dari profesinya di cuekin.. huft... ini pengalaman sih di SULTRA.. kawan2 perawat yg lain menuntut haknya eeehhhhh yang tua2 malah menjilat kaki profesi laen.. yuck.. jijik aku... ck ck ck... pantesan sj kt slalu jd materi tertawaan profesi laen.. kasihan... di colek2 sm profesi laen koq wuuiiihhh suennnengnya luar biasa.. ck ck ck... gn nh klw kepalanya msih demen, bahagia, seunneng di injak2 profesi laen.. yang lain mau??? hehehehhh

mslah laen, Ka Ru= D3 (senior), perawat pelaksana S1 (Junior), S1 kan kiprah nya membawa prubahan ya?? tp koq malah di bilangi "halahh, gres lahir sj sdh buanyak ngoceh... g' usah sombong.." weleh...welehh... trpaksa diem 4 ribu bahasa... ck ck ck... kompak tdk??? senior lbih tau???

Maaf kan dinda wahai kanda2 ku jikalau sy salah menilai.. sy hanya berbicara yang sebenar2nya... Yang Mahakuasa jd saksi kisah ku ini,....

Tanggapan dari Luci Fransisca Situmorang

Memang kondisi perawat di Indonesia ini aneh bin ajaib. Yg anda tulis itu teladan konkret bukan hanya di Sultra tapi juga di banyak sekali daerah di negara ini. Tp coba ingat ada pepatah "jadilah menyerupai padi, makin berisi makin merunduk". Klo dipikir2 para senior yg terlalu bawel & tunduk ke profesi lain atau dgn kata lain tidk memperjuangkan/melakukan tuntutan profesinya sendiri mgkn alasannya ialah ia memang ga tau apa itu profesi perawat. Dulu ia hanya diajarkan banyak sekali keterampilan terkait pelayanan kepada pasien. tp apa & bagaiman serta rasionalitas tindakan itu sendiri ia kurang paham. Akibatnya yg muncul ialah rasa iri kepada juniornya yg masih muda, tp pendidikan sudah tinggi.

Ini memang usaha kita bersama. Jgn kalah sama mereka yg secara ilmu masih dibawah kita. Kita sdh capek2 kuliah ke
S1, atau S2 bahkan S3 ialah alasannya ialah kita peduli dgn profesi ini dan ingin memperlihatkan yg terbaik kepada keperawatan secara luas. Gelar itu bukan hanya untuk pajangan. Kaprikornus terus lakukan yg terbaik. Soal senior yg tidk mau berubah itu, damai aja krn umur trus bertambah. Ada saatnya nanti mereka tersingkir dgn sendirinya alasannya ialah pensiun.

Barisan kalimat diatas tidak saya kurangi dan tidak pula ditambahkan, sebagaimana yang dituliskan Mbah LaOde Djuminten dan Luci Fransisca Situmorang, tujuan saya memposting di untuk memberitahukan pada seluruh perawat yang tersesat di Medianers, Apakah benar perawat menyerupai itu? terlepas benar atau salahnya, mari kita merenung menuju arah yang lebih baik, menyerupai pepatah yang mengungkapkan" lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan"

Artikel Terkait:

Profesi perawat di mata blogger

Siapa bilang Perawat miskin

Ketika RUU Keperawatan di anggap tidak penting

Empat es ( 4S ), cara ampuh membius pasien

Komunikatif dan Cepat tanggap, jinakan hati pasien

Selamat HUT PPNI ke 36

Merawat hari ini untuk sehat besok

Sepenggal kisah wacana perawat pejuang, Mary jane seacole

Perawat inspiratif

Perawatan anak dengan demam

Jadi perawat bukan pilihan tapi panggilan jiwa

Mungkinkah cabang ilmu keperawatan forensik ada di indonesia

Sumber https://medianers.blogspot.com/

Related Posts :

0 Response to "Perawat Saling Menyalahkan, Ala Facebooker"

Posting Komentar