Budi Mulyadi: Perawat Indonesia Merupakan Profesi Tahan Krisis

DR(C).Budi Mulyadi, S.Kp, Sp.Kom berpose bersama
Ns.Raswin Irzan, S.Kep panitia pelaksana seminar ilmiah Keperawatan
Terungkap ketika seminar ilmiah Keperawatan yang digelar PPNI Payakumbuh dengan tema "Menuju Perawat berkualitas hadapi MEA" sabtu kemudian (28/5)
bahwa Perawat Indonesia tidak perlu cemas hadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), yang perlu dikhawatirkan yaitu bagaimana cara menolak upah murah dan honor dibawah UMR.

Menurut DR(c).Budi Mulyadi, S.Kp, Sp.Kom selaku narasumber yang memperlihatkan bahan Kompetensi Perawat Hadapi MEA bahwa, "MEA tidak perlu ditakutkan, yang perlu dikhawatirkan yaitu penghasilan. Kita (Perawat Indonesia) harus siap menghadapi tantangan dan bagaimana cara meningkatkan penghasilan." Ungkapnya.

Budi Mulyadi menambahkan, "Jauh hari sebelum MEA diberlakukan Perawat Indonesia telah tersebar di banyak sekali negara. Hal demikian salah satu indikator bahwa Perawat Indonesia dapat bersaing dengan Perawat asing."

"Namun sangat disayangkan, sampai hari ini masih ada Perawat yang digaji 100 ribu perbulan, dan bahkan ada yang tidak digaji serta masih banyak ditemukan Perawat diupah di bawah UMR." Tukuk narasumber yang juga urang awak ini.

"Selama ini sejawat di tempat masih banyak yang krisis penghasilan. Artinya Perawat Indonesia merupakan profesi tahan krisis. Kaprikornus tidak ada alasan Perawat Indonesia takut hadapi MEA. Yang perlu dipikirkan yaitu bagaimana cara upah yang diberikan pada Perawat profesional di Indonesia layak." Tandas Budi Mulyadi.(AntonWijaya)
Sumber https://medianers.blogspot.com/

Related Posts :

0 Response to "Budi Mulyadi: Perawat Indonesia Merupakan Profesi Tahan Krisis"

Posting Komentar