Menyorot Pelayanan Rsud Dr Adnaan Wd Melalui Duduak Basamo Di Lembaga Kota Sehat

Kota berukuran sedang terletak di penghujung Sumatera Barat, berjulukan Payakumbuh, mempunyai jarak sekitar 120 KM dari Kota Padang dan sekitar 188 Km dari Kota Pekan baru. Kota yang berada di bawah pemerintahan propinsi Sumatera Barat ini selalu jadi daya tarik oleh pengunjung, alasannya letaknya di perlintasan antara Sumbar dan Riau. Selain itu, daya tarik alam nan indah serta hidangan aneka makanan nan enak membuat kota Payakumbuh jadi kawasan tujuan dan persinggahan wisatawan lokal maupun nasional.

Selain wisata dan Kuliner, pemkot Payakumbuh juga selalu meraih prestasi di bidang kesehatan semenjak masa kepemimpinan walikota Josrizal Zain sampai Riza Falepi. Yakni meraih predikat Kota sehat, semasa itu dinas kesehatan dikepalai oleh dr.H.Merry Yuliesday,MARS, ketika ini menjabat administrator utama RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh. Semasa kepala dinas kesehatan, dr.H.Merry Yuliesday, MARS. Ia sukses menghantarkan Payakumbuh menerima predikat Kota sehat sebanyak 3 kali dan masa kepemimpinan walikota Riza Falepi yang dinas kesehatannya dikepalai oleh Elzadaswarman,SKM,.MPPM Kota Payakumbuh kembali meraih predikat kota sehat pada simpulan 2015 yang lalu.

Semua prestasi tersebut berkat derma seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan yang peduli akan kemajuan Kota Payakumbuh. Hal tersebut terungkap ketika diadakan jadwal "duduak basamo" dalam sebuah lembaga diskusi yang digelar oleh administrasi RSUD dr Adnaan WD dengan tema " Forum Kota Sehat Peduli dengan Pengembangan dan Peningkatan Pelayanan RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh." Forum duduak basamo ini diselenggarakan di ruang pertemuan hotel Kolivera 3, Kota Payakumbuh, pada hari Senin,(18/10).

Forum duduak basamo tersebut dihadiri oleh banyak sekali unsur, diantaranya tampak hadir Ketua lembaga kota sehat sekaligus selaku Ketua LKAAM, Indra Zahar Dt. Rajo Simarajo. Dan, terlihat juga hadir Riza Ananda selaku ketua tim pembina kota sehat, ketika ini menjabat sebagai kepala BAPPEDA. Dan, tentunya dihadiri oleh perwakilan kecamatan dan kelurahan, baik perwakilan dari masyarakat maupun dari aparatur pemerintahan yang bekerja dikelurahan dan kecamatan .

Saat pembukaan acara, Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, ST,.MT,. Datuak Rajo Ka Ampek Suku menyatakan, bahwa" Program kota sehat zaman pak Josrizal Zain banyak meraih prestasi, sedangkan di zaman saya prestasi itu ditingkatkan dan berkelanjutan."

Ia menambahkan, " Hendaknya bagaimana meningkatkan jadwal Sustainable (berkelanjutan). Maknanya bagaimana kita meningkatkan kehidupan sehat. Kemudian bagaimana menggalakkan tindakan pencegahan penyakit secara berkelanjutan."

Walikota mencontohkan, masih banyak yang takut memeriksakan kesehatannya, menyerupai mengecek darah di laboratorium pelayanan kesehatan misalnya, padahal mengetahui kondisi kesehatan dini ini, sangat penting dalam pencegahan penyakit.

Harapan walikota dalam lembaga kota sehat ini,  yakni membuat jadwal pencegahan penyakit dan membangun pola hidup sehat. Sehat itu tidak harus kaya, sehat itu tidak harus begini, begitu. Sering kita lupa, ketika sehat mengurus persyaratan BPJS misalnya, ketika sakit menyalahkan keadaan. Hendaknya, Sehat itu budaya kita, dan sehat itu bab dari gaya hidup kita." Demikian harap Walikota seraya mengakhiri pidato.

Ketua lembaga kota sehat sekaligus selaku Ketua LKAAM, Indra Zahar Dt. Rajo Simarajo menyatakan perilaku di podium, bahwa " Kita selalu mendukung masyarakat berprilaku hidup sehat dan

mendukung program-program kesehatan pemerintah kota Payakumbuh demi tercapainya Kota Payakumbuh sehat."

Selesai kata sambutan, diskusi panel pun dibuka oleh Riza Ananda. Ia berkedudukan sebagai ketua tim pembina kota sehat. Dan mempersilahkan narasumber, yakni dr.Merry Yuliesday,MARS selaku administrator utama RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh memaparkan perihal RSUD dr Adnaan WD. Dokter Merry Yuliesday menjelaskan semenjak tahun 2007 sampai 2016 terjadi peningkatan signifikan baik pendapatan maupun pembangunan, serta pengembangan kemudahan di RSUD dr Adnaan WD.

Dokter Merry Yuliesday juga memaparkan, bahwa kunjungan tiap harinya di poli umum mencapai 300-400 orang, yang mana kemudahan dan loket pelayanan kewalahan menampungnya. Kemudian, administrator utama itu menjelaskan melalui gambar " power poin" perihal pengembangan dan kemudahan yang sedang dibenahi di RSUD dr Adnaan WD.

Narasumber berikutnya ialah Dahidin, Kepala BPJS Kota Payakumbuh, ia memberikan bahwa jumlah penduduk kota Payakumbuh sebanyak 127.000 lebih, penerima BPJS hanya19 persen dari jumlah total penduduk tersebut. Artinya, masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan pelayanan BPJS. Kemudian, Dahidin juga memaparkan perihal jadwal pelayanan BPJS dan hambatan yang dihadapi ketika ini.

Di sesi tanya jawab, perwakilan lembaga kota sehat, dari Payakumbuh timur mengeluhkan, bahwa semua pelayanan ditanggung asuransi BPJS. Tapi, kalau penerima kecelakaan dan berobat, terkesan dipersulit, pihak rumah sakit menyatakan biaya pengobatan tidak ditanggung oleh BPJS. Dan, BPJS sendiri menyuruh minta klaim ke Jasa raharja. Di jasa raharja, penerima disuruh ke pihak kepolisian minta data dan surat keterangan pada kepolisian. Di kepolisian juga perlu melaksanakan pengkajian dan menghadirkan motor serta surat-surat lainnya. Artinya, kondisi demikian sangat menguras waktu dan tenaga, sementara penerima BPJS butuh pertolongan cepat. Terkesan birokrasi pakai kartu BPJS dipersulit, terkhusus pada kasus kecelakaan.

Tanggapan Dahidin selaku kepala BPJS, bahwa mekanisme demikian alasannya ketentuan peraturan perundangan yang mengatur, bahwa mekanisme berobat kecelakaan memakai kartu BPJS akan terkait dengan pihak asuransi jasa raharja dan pihak kepolisian. Aturan demikian bukan BPJS yang membuat.

Kemudian masukan juga dialamatkan kepada RSUD dr Adnaan WD oleh beberapa penerima yang namanya tidak ia sebutkan ketika bertanya, menyerupai mengeluhkan lamanya antrian ketika di poliklinik dan keluhan perihal pelayanan petugas yang tidak ramah terhadap pasien, terkhusus yang disorot pelayanan yang tidak menawarkan senyuman layaknya pegawai hotel.

Semua keluhan, ditanggapi dengan bijak oleh dr.Merry Yuliesday, bahwa kondisi yang berbeda target pelayanan.  Di hotel melayani orang sehat, sedangkan di rumah sakit yang dilayani orang sakit. Situasinya sangat berbeda. Namun, itu akan kita benahi secara bertahap. Kemudian terkait antrian, tidak dipungkiri bahwa, lahan RSUD dr Adnaan WD semakin sempit, alasannya banyaknya kunjungan, kedepannya akan diperbaiki dengan cara menerapkan sistim antrian berbasis digital. Untuk tidak lanjutnya butuh pengkajian, metode apa yang paling sempurna dipakai untuk mengatasi persoalan antrian yang mengular tersebut.

Masih banyak keluhan dari penerima lembaga yang hadir, intinya berharap terjadinya perubahan pelayanan yang memuaskan pasien, keluarga dan masyarakat. Keluhan dan masukan juga di dengar oleh segenap karyawan RSUD dr Adnaan WD yang hadir, mulai dari seluruh kepala ruangan, Kabid Keperawatan, Kabag Penunjang, Kabag Aklap, Kabag Umum dan Kepegawaian, Direktur Pelayanan dan Penunjang, serta masukan tersebut juga di dengar oleh Komite medik, Komite Keperawatan, dan SPI.

Direktur utama mengakomodir semua masukan dan saran dari seluruh penerima forum, serta berharap RSUD dr Adnaan WD terus menerima derma dari banyak sekali pihak untuk lebih baik kedepannya. (AntonWijaya)
Sumber https://medianers.blogspot.com/

Related Posts :

0 Response to "Menyorot Pelayanan Rsud Dr Adnaan Wd Melalui Duduak Basamo Di Lembaga Kota Sehat"

Posting Komentar