Pernyataan dedi, disambut dengan anggukan oleh riski, jangankan melihat dan membersihkan darah, basi anyirnya saja saya sudah tidak tahan, makanya saya menentukan jurusan manajemen, biar sanggup bekerja di sebuah Bank. "Kamu kok mau saja jadi perawat nton," ulas dedi.
Eh..jangan salah lho!.. kata feni, si Anton puas tuh, lihat serpihan sensitif wanita, meskipun kerjanya tidak menyenangkan bagi kita, tetapi beliau sudah banyak melihat organ badan orang, baik dalam maupun luar, emang kalian sanggup ibarat itu?
Hoho ho hoh…celetuk si doni, kan si anton cuma melihat dan menilik sebatas kewenangan dan susila profesinya, lebih dari itu tidak sanggup apa-apa lagi, saya dulu pernah di anjurkan mama untuk masuk AKPER (Akademi Perawat) tapi saya takut, nanti kalau jadi perawat pekerjaanya banyak yang jijik dan basi busuk, ibarat membersihkan borok (gangren) pada pasien penyakit gula terus membersihkan muntah pada pasien stress berat kepala, menampung buang air besar dan buang air kecil pada pasien yang tidak sanggup mandiri, hiihh…membayangkanya saja merinding bulu kuduk.
Kalian ini ada-ada saja ! sambut si pramen, you dedi dan doni janganlah ibarat itu, kasihan kita sama si anton, jangan di ejek terus, kalau tidak ada beliau (perawat), emang kalian sanggup melaksanakan itu semua dan lagian insan itu unik dengan segala bentuk huruf dan peminatanya, coba kalian bayangkan pelangi yang ada di angkasa mempunyai satu warna, niscaya tidak akan indah di pandang, begitu juga kehidupan, kalau kita tidak bermacam-macam dan berbeda latar belakang niscaya kehidupan ini akan hampa dan membosankan, kalau kalian takut keramaian bukan berarti siapa suruh tiba kejakarta, kalau kalian memandang beliau sebelah mata, mata kalian yang satunya lagi kemana, buka mata dan indera pendengaran bahwa beliau mempunyai hak ibarat kita, layaknya warga negara indonesia yang lain, butuh derma aturan dan kesejahteraan .
Seketika menjadi hening, kami berenam, dedi, riski, feni, doni, pramen dan saya terdiam, ternyata teman yang satu ini sedikit temperamen dan kurang nyambung, suasana menjadi kaku, dodi dengan bijaksana minta maaf untuk mencairkan suasana, oke-oke sobat! saya minta maaf, tadi saya cuma berseloroh, sebaiknya biar kita semua tidak mengejek lagi perihal pekerjaan si anton, bagaimana kita tanya saja perihal cara mengatasi perdarahan, kawan- mitra setuju?
Good idea,
Anton : Haruskah saya jawab kawan-kawan?...
Dedi : Ya iya lah, ayo jawab!..
Anton : Oke,sebelumnya saya mohon maaf, ilmu perihal sistim haemotologi dan haemostatis luka sangat luas jadi saya tidak sanggup menerangkanya secara sempurna.
Feni : Tidak apa-apa sobatku yang ganteng.
Anton : Agar lebih terarah pembahasanya, saya mau tau perdarahanya dimana ? alasannya ialah perdarahan itu banyak lokasi dan jenis, kira-kira perdarahan ibarat apa yang feni maksud ?
Feni : Begini, misal orang yang di operasi dan di belah perutnya itu kan banyak mengeluarkan darah, biar darahnya tidak habis bagaimana cara mencegahnya?
Anton : Ooo…kalau operasi yang di belah perutnya itu, disebut juga dengan laparatomy.Laparatomy itu di lakukan atas indikasi adanya kanker atau kista dalam rongga perut dan laparomy juga di lakukan lantaran peritonitis. Peritonitis, yaitu terjadinya peradangan pada cairan peritonium yang ada di rongga perut sehingga cairan peritonium itu menjadi keruh seharusnya cairan peritonium itu berwarna bening, salah satu penyebab keruhnya lantaran usus buntu yang meradang lalu usus buntu tersebut bocor dan membuatkan abuh sehingga cairan yang ada dalam rongga perut menjadi terinfeksi, tegang dan kembung, terasa sakit jikalau di tekan, jalan satu-satunya harus di operasi.
Nah, masuk ke pertanyaan feni tadi, bagaimana cara menghentikan perdarahanya ketika operasi ?..Ya, sanggup dengan mengikat pembuluh darah yang terputus akhir sayatan pisau, yang saya maksud mengikat disini, sewaktu pembuluh darah terpotong, niscaya mengelurkan darah segar, nah di ketika darah mengalir kita pribadi menjepit ujung pembuluh darah yang terputus dengan klem.Klem tersebut berbentuk gunting yang ujungnya bergerigi dan tidak tajam,pembuluh darah yang telah di klem tadi, lalu di ikat dengan memakai benang steril, benang yang lazim di pakai disebut dengan Plain catgut yang terbuat dari usus kucing.( doni pribadi menanggapi).
Doni : Usus kucing !...nggak salah tuh, masa usus kucing di jadikan benang ?
Anton : Benar sobat, terbuat dari usus kucing, dari asal katanya saja kita sanggup memastikan bahwa cat ialah kucing dan gut ialah usus. Konon katanya, kini benang ini sudah diganti dengan usus domba dan sapi lantaran gampang di serap oleh badan dan penyerapanya juga cepat, sekitar 7-10 hari, benang tersebut yang sudah di olah dan di kemas secara steril berwarna putih kekuningan.
Doni : Oke..oke, saya percaya, apa tidak ada cara lain menghentikan perdarahan tersebut selain di ikat dengan benang?
Anton : Ada, dengan elektrik cauter juga bisa.Elektrik kauter ini di temukan oleh Bovie dan orang pertama yang mempopulerkan ialah Cushing dalam bedah syaraf, elektrik kauter berbentuk solder yang ujungnya di aliri tenaga listrik yang sanggup membakar(mengkoagulasi) ujung-ujung pembuluh darah sehingga ujung tersebut menciut dan menutup yang balasannya sanggup menghentikan darah keluar dari pembuluhnya.
Sampai disini saja dulu ya sobat, saya mohon pamit, kapan-kapan kita lanjutkan lagi ceritanya. Akhirnya, kami berlimapun pulang kerumah masing-masing.(*)
Sumber https://medianers.blogspot.com/
0 Response to "Diskusi Kecil Wacana Perdarahan"
Posting Komentar