TAHAP PELAKSANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan kesehatan dalam memecahkan duduk perkara kesehatan keluarga disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah:1. Kurangnya pengetahuan dalam bidang kesehatan
2. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
3. Tidak mau menghadapi situasi
4. Mempertahankan suatu contoh tingkah laris lantaran kebiasaan yang melekat
5. Adat istiadat yang berlaku
6. Kegagalan dalam mengkaitkan tindakan dengan sasaran
7. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan.
Faktor lain yang bersumber dari perawat yaitu :
1. Menggunakan contoh pendekatan yang tetap (kaku, kurang luwes)
2. Kurang memperlihatkan penghargaan, perhatian terhadap faktor-faktor sosial budaya
3. Perawat kurang jago dalam mengambil tindakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga :
1. Sumber daya keluarga (keuangan)
2. Tingkat pendidikan keluarga
3. Adat istiadat yang berlaku
4. Respon dan penerimaan keluarga
5. Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.
TAHAP EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Sesuai dengan rencana tindakan keperawatan keluarga yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun planning gres yang sesuai. Semua tindakan keperawatan keluarga mungkin tidak sanggup dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu sanggup dilaksanakan secara sedikit demi sedikit sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.Evaluasi keperawatan keluarga disusun dengan
memakai SOAP secara operasional. Tahapan penilaian keperawatan keluarga sanggup dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif yaitu penilaian yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan penilaian sumatif yaitu penilaian akhir.
Penilaian yaitu tahap yang memilih apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan.
Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut sanggup terjadi lantaran beberapa faktor :
1. Tujuan tidak realistis
2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat
3. Terdapat faktor lingkungan yang tidak sanggup diatasi.
Dimensi dalam penilaian :
1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan keluarga yang diakitkan dengan pencapaian tujuan
2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu, tanaga dan bahan/peralatan yang diperlukan
3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk memecahkan duduk perkara dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional
4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Standar memperlihatkan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan apakah tingkat pelaksanaan atau keadaan memperlihatkan keberhasilan atau tercapainya tujuan.
Pengukuran Hasil Penilaian
Hasil asuhan keperawatan keluarga sanggup diukur dari 3 dimensi :
1. Keadaan fisik, contohnya peningkatan berat tubuh anak pada anak dengan BB BGM
2. Psikologis dan sikap, contohnya berkembangnya sikap positif keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit sehabis sebelumnya sempat ditelantarkan
3. Pengetahuan dan perubahan perilaku, keluarga melakukan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan perawatan lansia dengan keterbatasan aktivitas.
Alasan Pentingnya Penilaian :
1. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna
2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan
3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan
4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan.
Metoda Penilaian
1. Observasi eksklusif : mengamati secara eksklusif perubahan yang terjadi dalam keluarga.
2. Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap, apakah telah menjalankan usulan yang diberikan perawat
3. Memeriksa laporan, sanggup dilihat dari planning asuhan keperawatan keluarga yang dibentuk dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
4. Latihan simulasi, mempunyai kegunaan dalam memilih perkembangan kesanggupan melakukan asuhan keperawatan.
demikian wacana tahap pelaksanaan keperawatan keluarga dan penilaian keperawatan keluarga dalam dalam memecahkan duduk perkara kesehatan keluarga
Penilaian yaitu tahap yang memilih apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan.
Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut sanggup terjadi lantaran beberapa faktor :
1. Tujuan tidak realistis
2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat
3. Terdapat faktor lingkungan yang tidak sanggup diatasi.
Dimensi dalam penilaian :
1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan keluarga yang diakitkan dengan pencapaian tujuan
2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu, tanaga dan bahan/peralatan yang diperlukan
3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk memecahkan duduk perkara dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional
4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kriteria dan standar keperawatan keluarga
Kriteria yaitu citra wacana faktor-faktor tidak tetap yang sanggup memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai.Standar memperlihatkan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan apakah tingkat pelaksanaan atau keadaan memperlihatkan keberhasilan atau tercapainya tujuan.
Pengukuran Hasil Penilaian
Hasil asuhan keperawatan keluarga sanggup diukur dari 3 dimensi :
1. Keadaan fisik, contohnya peningkatan berat tubuh anak pada anak dengan BB BGM
2. Psikologis dan sikap, contohnya berkembangnya sikap positif keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit sehabis sebelumnya sempat ditelantarkan
3. Pengetahuan dan perubahan perilaku, keluarga melakukan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan perawatan lansia dengan keterbatasan aktivitas.
Alasan Pentingnya Penilaian :
1. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna
2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan
3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan
4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan.
Metoda Penilaian
1. Observasi eksklusif : mengamati secara eksklusif perubahan yang terjadi dalam keluarga.
2. Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap, apakah telah menjalankan usulan yang diberikan perawat
3. Memeriksa laporan, sanggup dilihat dari planning asuhan keperawatan keluarga yang dibentuk dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
4. Latihan simulasi, mempunyai kegunaan dalam memilih perkembangan kesanggupan melakukan asuhan keperawatan.
demikian wacana tahap pelaksanaan keperawatan keluarga dan penilaian keperawatan keluarga dalam dalam memecahkan duduk perkara kesehatan keluarga
0 Response to "Tahap Pelaksanaan Dan Penilaian Keperawatan Keluarga"
Posting Komentar