Seperti Ini Epidural Hematoma Yang Perlu Kau Tahu

 Epidural hematoma mulai dari pengertian Epidural hematoma menyerupai ini Epidural hematoma yang perlu kau tahu

PENGERTIAN Epidural hematoma

Epidural hematoma adalah salah satu jenis perdarahan intracranial yang paling sering terjadi lantaran fraktur tulang tengkorak. Otak di tutupi olek tulang tengkorak yang kaku dan keras. Otak juga di kelilingi oleh sesuatu yang berkhasiat sebagai pembungkus yang di sebut dura. Fungsinya untuk melindungi otak, menutupi sinus-sinus  vena, dan membentuk periosteum tabula interna.. Ketika seorang menerima benturan yang andal di kepala kemungkinan akan terbentuk suatu lubang, pergerakan dari otak mungkin akan mengakibatkan erosi atau robekan dari pembuluh darah yang mengelilingi otak dan dura, ketika pembuluh darah mengalami robekan maka darah akan terakumulasi dalam ruang antara dura dan tulang tengkorak, keadaan inlah yang di kenal dengan sebutan epidural hematom.(1,2,3 )
    Epidural hematoma sebagai keadaan neurologist yang bersifat emergency dan biasanya bekerjasama dengan linear fraktur yang tetapkan arteri yang lebih besar, sehingga menimbulkan perdarahan. Venous epidural hematom bekerjasama dengan robekan pembuluh vena dan berlangsung perlahan-lahan. Arterial hematom terjadi pada middle meningeal artery yang terletak di bawah tulang temporal. Perdarahan masuk ke dalam ruang epidural, bila terjadi perdarahan arteri maka hematom akan cepat terjadi.

(Baca juga perihal cidera kepala mulai dari definisi cidera kepala,pembagian cidera kepala berdasarkan fisiologi serta perdarahan yang sering ditemukan pada cidera kepala antara lain epidural hematoma,subdural hematoma dan perdarahan subarachnoid klik disini)

ETIOLOGI Epidural hematoma

    Epidural hematoma sanggup terjadi pada siapa saja  dan umur berapa saja, beberapa keadaan yang sanggup mengakibatkan epidural hematom ialah contohnya benturan pada kepala pada kecelakaan motor. Hematoma epidural terjadi tanggapan trauma kepala, yang biasanya bekerjasama dengan fraktur tulang tengkorak dan laserasi pembuluh darah

PATOFISIOLOGI Epidural hematoma

    Pada Epidural hematoma, perdarahan terjadi di antara tulang tengkorak dan dura meter. Perdarahan ini lebih sering terjadi di tempat temporal bila salah satu cabang arteria meningea media robek. Robekan ini sering terjadi bila fraktur tulang tengkorak di tempat bersangkutan. Hematom sanggup pula terjadi di tempat frontal atau oksipital.(8)
Arteri meningea media yang masuk di dalam tengkorak melalui foramen spinosum dan jalan antara durameter dan tulang di permukaan dan os temporale. Perdarahan yang terjadi menimbulkan hematom epidural, desakan oleh hematoma akan melepaskan durameter lebih lanjut dari tulang kepala sehingga hematom bertambah besar. (8)
Hematoma yang membesar di tempat temporal mengakibatkan tekanan pada lobus temporalis otak kearah bawah dan dalam. Tekanan ini mengakibatkan potongan medial lobus mengalami herniasi di bawah pinggiran tentorium. Keadaan ini mengakibatkan timbulnya tanda-tanda neurologik yang sanggup dikenal oleh tim medis.(1)
Tekanan dari herniasi unkus pda sirkulasi arteria yang mengurus formation retikularis di medulla oblongata mengakibatkan hilangnya kesadaran. Di tempat ini terdapat nuclei saraf cranial ketiga (okulomotorius). Tekanan pada saraf ini menjadikan dilatasi pupil dan ptosis kelopak mata. Tekanan pada lintasan kortikospinalis yang berjalan naik pada tempat ini, mengakibatkan kelemahan respons motorik kontralateral, refleks hiperaktif atau sangat cepat, dan tanda babinski positif.(1)
Dengan makin membesarnya hematoma, maka seluruh isi otak akan terdorong kearah yang berlawanan, mengakibatkan tekanan intracranial yang besar. Timbul tanda-tanda lanjut peningkatan tekanan intracranial antara lain kekakuan deserebrasi dan gangguan tanda-tanda vital dan fungsi pernafasan.(1)
Karena perdarahan ini berasal dari arteri, maka darah akan terpompa terus keluar hingga makin usang makin besar. Ketika kepala terbanting atau terbentur mungkin penderita pingsan sebentar dan segera sadar kembali. Dalam waktu beberapa jam , penderita akan mencicipi nyeri kepala yang progersif memberat, kemudian kesadaran berangsur menurun. Masa antara dua penurunan kesadaran ini selama penderita sadar sehabis terjadi kecelakaan di sebut interval lucid. Fenomena lucid interval terjadi lantaran cedera primer yang ringan pada Epidural hematom. Kalau pada subdural hematoma cedera primernya hamper selalu berat atau epidural hematoma dengan trauma primer berat tidak terjadi lucid interval lantaran pasien pribadi tidak sadarkan diri dan tidak pernah mengalami fase sadar. (8)
Sumber perdarahan : (8)
  Artery meningea ( lucid interval : 2 – 3 jam )
  Sinus duramatis
  Diploe (lubang yang mengisis kalvaria kranii) yang berisi a. diploica dan vena      diploica
 Epidural hematoma mulai dari pengertian Epidural hematoma menyerupai ini Epidural hematoma yang perlu kau tahu



Epidural hematoma tanggapan perdarahan arteri meningea media,terletak antara duramater dan lamina interna tulang pelipis.
Os Temporale (1), Hematom Epidural (2), Duramater (3), Otak terdorong kesisi lain (4)
(Dikutip dari kepustakaan 8)

Epidural hematoma merupakan kasus yang paling emergensi di bedah saraf lantaran progresifitasnya yang cepat lantaran durameter menempel dekat pada sutura sehingga pribadi mendesak
ke parenkim otak mengakibatkan gampang herniasi trans dan infra tentorial.Karena itu setiap penderita dengan trauma kepala yang mengeluh nyeri kepala yang berlangsung lama, apalagi progresif memberat, harus segera di rawat dan diperiksa dengan teliti.(8,10)

GAMBARAN KLINIS Epidural hematoma

Gejala yang sangat menonjol ialah kesadaran menurun secara progresif. Pasien dengan kondisi menyerupai ini seringkali tampak memar di sekitar mata dan di belakang telinga. Sering juga tampak cairan yang keluar pada susukan hidung atau telinga. Pasien menyerupai ini harus di observasi dengan teliti. (3)
    Setiap orang mempunyai kumpulan tanda-tanda yang majemuk tanggapan dari cedera kepala. Banyak tanda-tanda yang muncul bersaman pada dikala terjadi cedera kepala.
Gejala yang sering tampak : (3,8)
Penurunan kesadaran, sanggup hingga koma
Bingung
Penglihatan kabur
Susah bicara
Nyeri kepala yang hebat
Keluar cairan darah dari hidung atau telinga
Nampak luka yang adalam atau gesekan pada kulit kepala.
Mual
Pusing
Berkeringat
Pucat
Pupil anisokor, yaitu pupil ipsilateral menjadi melebar.

Pada tahap kesadaran sebelum stupor atau koma, sanggup dijumpai hemiparese atau serangan epilepsi fokal. Pada perjalannya, pelebaran pupil akan mencapai maksimal dan reaksi cahaya pada permulaan masih kasatmata menjadi negatif. Inilah tanda sudah terjadi herniasi tentorial. Terjadi pula kenaikan tekanan darah dan bradikardi.  Pada tahap akhir, kesadaran menurun hingga koma dalam, pupil kontralateral juga mengalami pelebaran hingga risikonya kedua pupil tidak memperlihatkan reaksi cahaya lagi yang merupakan tanda kematian. Gejala-gejala respirasi yang sanggup timbul berikutnya, mencerminkan adanya disfungsi rostrocaudal batang otak.(11)
Jika Epidural hematom di sertai dengan cedera otak menyerupai memar otak, interval bebas tidak akan terlihat, sedangkan tanda-tanda dan tanda lainnya menjadi kabur

(baca juga management jalan nafas / airway positioning,klik disini)

PENATALAKSANAAN Epidural hematoma

Penanganan darurat :
Dekompresi dengan trepanasi sederhana
Kraniotomi untuk mengevakuasi hematom
Terapi medikamentosa
Elevasi kepala 300 dari tempat tidur sehabis memastikan tidak ada cedera spinal atau gunakan posisi trendelenburg terbalik untuk mengurang tekanan intracranial dan meningkakan drainase vena.(9)
Pengobatan yang lazim  diberikan pada cedera kepala ialah golongan dexametason (dengan takaran awal 10 mg kemudian dilanjutkan 4 mg tiap 6 jam), mannitol 20% (dosis 1-3 mg/kgBB/hari) yang bertujuan untuk mengatasi edema cerebri yang terjadi akan tetapi hal ini masih kontroversi dalam menentukan mana yang terbaik. Dianjurkan untuk menawarkan terapi profilaksis dengan fenitoin sedini mungkin (24 jam pertama) untuk mencegah timbulnya focus epileptogenic dan untuk penggunaan jangka panjang sanggup dilanjutkan dengan karbamazepin. Tri-hidroksimetil-amino-metana (THAM) merupakan suatu buffer yang sanggup masuk ke susunan saraf sentra dan secara teoritis lebih superior dari natrium bikarbonat, dalam hal ini untuk mengurangi tekanan intracranial. Barbiturat sanggup digunakan unuk mengatasi tekanan inrakranial yang meninggi dan mempunyai pengaruh protektif terhadap otak dari anoksia dan iskemik takaran yang biasa diterapkan ialah diawali dengan 10 mg/kgBB dalam 30 menit dan kemudian dilanjutkan dengan 5 mg/ kgBB setiap 3 jam serta drip 1 mg/kgBB/jam unuk mencapai kadar serum 3-4mg%.(8)

Terapi Operatif  Epidural hematoma

    Operasi di lakukan bila terdapat : (15)
Volume hamatom > 30 ml ( kepustakaan lain > 44 ml)
Keadaan pasien memburuk
Pendorongan garis tengah > 3 mm

Indikasi operasi di bidang bedah saraf ialah untuk life saving dan untuk fungsional saving. Jika untuk keduanya tujuan tersebut maka operasinya menjadi operasi emergenci. Biasanya keadaan emergenci ini di sebabkan oleh lesi desak ruang.(8)
Indikasi untuk life saving ialah jikalau lesi desak ruang bervolume :
> 25 cc  desak ruang supra tentorial
> 10 cc  desak ruang infratentorial
> 5 cc  desak ruang thalamus
Sedangakan indikasi penyelamatan life saving  ialah pengaruh masa yang signifikan :
Penurunan klinis
Efek massa dengan volume > 20 cc dengan midline shift > 5 mm dengan penurunan klinis yang progresif.
Tebal epidural hematoma > 1 cm dengan midline shift > 5 mm dengan penurunan klinis yang progresif.

PROGNOSIS  Epidural hematoma

    Prognosis tergantung pada : (8)
Lokasinya ( infratentorial lebih buruk )
Besarnya
Kesadaran dikala masuk kamar operasi.
Jika ditangani dengan cepat, prognosis hematoma epidural biasanya baik, lantaran kerusakan otak secara menyeluruh sanggup dibatasi. Angka simpulan hidup berkisar antara 7-15% dan keganjilan pada 5-10% kasus. Prognosis sangat buruk pada pasien yang mengalami koma sebelum operasi. (2,14)


DAFTAR PUSTAKA

1. Anderson S. McCarty L., Cedera Susunan Saraf Pusat, Patofisiologi, edisi 4, Anugrah P. EGC, Jakarta,1995, 1014-1016
2. Anonym,Epiduralhematoma,www.braininjury.com/epidural-subdural-hematoma.html.
3. Anonym,Epidural hematoma, www.nyp.org
4. Anonym, Intracranial Hemorrhage, www.ispub.com
5. Buergener F.A, Differential Diagnosis in Computed Tomography, Baert A.L. Thieme Medical Publisher, New York,1996, 22
6. Dahnert W, MD, Brain Disorders, Radioogy Review Manual, second edition, Williams & Wilkins, Arizona, 1993, 117 – 178
7. Ekayuda I., Angiografi, Radiologi Diagnostik, edisi kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2006, 359-366
8. Hafid A, Epidural Hematoma, Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi kedua, Jong W.D. EGC, Jakarta, 2004, 818-819
9. Mc.Donald D., Epidural Hematoma, www.emedicine.com
10. Markam S, Trauma Kapitis,  Kapita Selekta Neurologi, Edisi kedua, Harsono, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005, 314
11. Mardjono M. Sidharta P., Mekanisme Trauma Susunan Saraf, Neurologi Kilinis Dasar, Dian Rakyat, Jakarta, 2003, 254-259
12. Price D., Epidural Hematoma, www.emedicine.com
13. Paul, Juhl’s, The Brain And Spinal Cord, Essentials of Roentgen Interpretation, fourth edition, Harper & Row, Cambridge, 1981, 402-404
14. Sain I, Asuhan Keperawatan Klien Dengan Trauma Kapitis, http://iwansain.wordpress.com/2007
15. Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranio Serebral, Updates In Neuroemergencies, Tjokronegoro A., Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2002,  80
16. Sutton D, Neuroradiologi of The Spine, Textbook of Radiology and Imaging, fifth edition, Churchill Living Stone, London,1993, 1423

Demikian tentang Epidural hematoma mulai dari pengertian Epidural hematoma,etiologi, pathofisiologi Epidural hematoma hingga kepada therapi atau penatalaksanaan Epidural hematoma, biar bermanfaat

0 Response to "Seperti Ini Epidural Hematoma Yang Perlu Kau Tahu"

Posting Komentar