Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Nafas tidak efektif
Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Nafas tidak efektif,definisi,faktor yang bekerjasama dengan diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektifsebelum menuju ke Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Nafas tidak efektif,ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian bersihan jalan nafas tidak efektif
Pengertian bersihan jalan nafas tidak efektif
nanda 2005 - 2006 wacana pegertian Bersihan Jalan nafas tidak efektif merupakan ketidak mampuan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari terusan pernafasan untuk menjaga bersihan jalan nafas,sementar berdasarkan Lynda Juall, Carpenito 2006, Bersihan jaalan nafas tidak efektif merupakan suatu keadaan saat seseorang individu mengalami suatu bahaya yang konkret atau potensial pada status pernafasan sehubungandengan ketidak mampuan untuk batuk secara efektif .
Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Nafas tidak efektif
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif bekerjasama dengan:- Infeksi, disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma, trauma
- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.
DATA SUBJEKTIF:
- Dispneu
Data Objektif:
- Penurunan bunyi nafas
- Orthopneu
- Cyanosis
- Kelainan bunyi nafas (rales, wheezing)
- Kesulitan berbicara
- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada
- Produksi sputum
- Gelisah
- Perubahan frekuensi dan irama nafas
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC:
- Respiratory status : Ventilation
- Respiratory status : Airway patency
- Aspiration Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …………..pasien mengatakan keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan bunyi nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
- Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada bunyi nafas abnormal)
- Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang penyebab.
- Saturasi O2 dalam batas normal
- Foto thorak dalam batas normal
Intervensi
- Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.
- Berikan O2 ……l/mnt, metode………
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
• Lakukan fisioterapi dada kalau perlu
• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
• Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi tambahan
• Berikan bronkodilator :
- ………………………
- ……………………….
- ………………………
• Monitor status hemodinamik
• Berikan pelembab udara Kassa lembap NaCl Lembab
• Berikan antibiotik :
…………………….
…………………….
• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
• Monitor respirasi dan status O2
• Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret
• Jelaskan pada pasien dan keluarga wacana penggunaan peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
demikian yang sanggup kami sampaikan wacana Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Nafas tidak efektif, semoga bermanfaat
- Cyanosis
- Kelainan bunyi nafas (rales, wheezing)
- Kesulitan berbicara
- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada
- Produksi sputum
- Gelisah
- Perubahan frekuensi dan irama nafas
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC:
- Respiratory status : Ventilation
- Respiratory status : Airway patency
- Aspiration Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …………..pasien mengatakan keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan bunyi nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
- Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada bunyi nafas abnormal)
- Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang penyebab.
- Saturasi O2 dalam batas normal
- Foto thorak dalam batas normal
Intervensi
- Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.
- Berikan O2 ……l/mnt, metode………
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
• Lakukan fisioterapi dada kalau perlu
• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
• Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi tambahan
• Berikan bronkodilator :
- ………………………
- ……………………….
- ………………………
• Monitor status hemodinamik
• Berikan pelembab udara Kassa lembap NaCl Lembab
• Berikan antibiotik :
…………………….
…………………….
• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
• Monitor respirasi dan status O2
• Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret
• Jelaskan pada pasien dan keluarga wacana penggunaan peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
demikian yang sanggup kami sampaikan wacana Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Nafas tidak efektif, semoga bermanfaat
0 Response to "Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif"
Posting Komentar