Askep hidrocephalus lengkap mulai dari pengertian hidrocephalus, penyebab hidrocepalus, jenis hidrocephalus,pathway hidrocephalus,pengkajian,penanganan medis serta askep hidrocepahalus itu sendiri dari diagnosa keperawatan hidrocephalus, intervensi keperawatan,serta tujuan dan rasionalisasi tindakan keperawatan pada pasien hidrocephalus
Pengertian hidrocephalus
Hidrocephalus ialah suatu kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak seimbang dan perembesan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem ventricular. Ketika produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal terakumulasi di dalam sistem ventricular.Penyebab hidrocephalus
Penyebab dari hidrosefalus ialah :• Kelainan bawaan (konginetal)
• Infeksi
• Neoplasma
• Perdarahan.
Jenis Hidrosefalus
• Hidrosefalus Non Komunikan (tipe tak berafiliasi ):Terjadinya obstruksi pada anutan cairan serebrospinal.
• Hidrosefalus Komunikan (tipe berafiliasi ) :
Kegagalan absorbsi cairan serebro spinal.
pathway hidrocephalus
Keterangan:
• Penyumbatan anutan CCS dalam sistem ventrikel dan daerah absorbsi dalam rongga subaracnoid → dilatasi ruangan CSS di atasnya (foramen Monroe, foramen Luschka dan Magendie, sisterna magna dan sisterna basalis) → Hidrosefalus
• Pembentukan CSS yang hiperbola dengan kecepatan absorbsi yang normal → Hidrosefalus.
Pengkajian keperawatan pada pasien hidrocephalus
A. Anamnesa.1. Insiden hidrosefalus: 5,8 per 10.000 kelahiran hidup
• Hidrosefalus dengan spinabifida terdapat kira-kira 3-4 per 1000 kelahiran hidup
• Type hidrosefalus obstruksi terdapat 99 % perkara pada anak-anak.
2. Riwayat kesehatan masa lalu:
• Terutama adanya riwayat luka/trauma kepala atau bisul serebral
3. Riwayat kehamilan dan persalinan :
• Kelahiran yang prematur
• Neonatal meningitis
• Perdarahan subaracnoid
• Infeksi intra uterin
• Perdarahan perinatal, trauma/cidera persalinan.
B. Pemeriksaan Fisik
• Biasanya adanya myelomeningocele, pengukuran lingkar kepala (Occipitifrontal)
• Pada hidrosefalus didapatkan :
Tanda-tanda awal:
o Mata juling
o Sakit kepala
o Lekas marah
o Lesu
o Menangis kalau digendong dan membisu bila berbaring
o Mual dan muntah yang proyektil
o Melihat kembar
o Ataksia
o Perkembangan yang berlangsung lambat
o Pupil edema
o Respon pupil terhadap cahaya lambat dan tidak sama
o Biasanya diikuti: perubahan tingkat kesadaran, opistotonus dan spastik pada ekstremitas bawah
o Kesulitan dalam kontribusi makanan dan menelan
o Gangguan cardio pulmoner
Tanda-tanda selanjutnya:
o Nyeri kepala diikuti dengan muntah-muntah
o Pupil edema
o Strabismus
o Peningkatan tekanan darah
o Denyut nadi lambat
o Gangguan respirasi
o Kejang
o Letargi
o Muntah
o Tanda-tanda ekstrapiramidal/ataksia
o Lekas marah
o Lesu
o Apatis
o Kebingungan
o Sering kali inkoheren
o Kebutaaan
Pemeriksaan Penunjang yang diperlukan
- Skan temografi komputer (CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi ventrikel dan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya (neoplasma, kista, malformasi konginetal atau perdarahan intra kranial)- Pungsi ventrikel kadang dipakai untuk mengukur tekanan intra kranial, mengambil cairan serebrospinal untuk kultur (aturan ditentukan untuk pengulangan pengaliran).
- EEG: untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik
- Transluminasi: untuk mengetahui adanya kelainan dalam kepala
- MRI (Magnetik Resonance Imaging): memberi warta mengenai struktur otak tanpa kena radiasi
Penatalaksanaan Medis.
Pasang pirau untuk mengeluarkan kelebihan CSS dari ventrikel lateral kebagian ekstrakranial (biasanya peritonium untuk bayi dan bawah umur atau atrium pada cukup umur ) dimana hal tersebut sanggup direabsorbsiDiagnosa keperawatan pada hidrocephalus, Intervensi dan Rasional.
No | Tujuan & Kriteria Hasil | Intervensi | Rasional | |
1. |
class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 56.7pt 85.05pt 113.4pt 141.75pt 170.1pt 198.45pt 3.15in 255.15pt 283.5pt 311.85pt 340.2pt 368.55pt 396.9pt;">
DAFTAR PUSTAKA
Whaley and Wong ( 1995 ), Nursing Care of infants and children, St.Louis : Mosby year Book
Doenges M.E, ( 1999), Rencana Asuhan keperawtan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, EGC, Jakarta
Lynda Juall Carpenito, ( 2000) Buku Saku : Diagnosa Keperawatan, Ed.8, EGC, Jakarta
Soetomenggolo,T.S . Imael .S , ( 1999 ), Neorologi anak, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta
Demikian perihal Askep hidrocephalus lengkap mulai dari pengertian hidrocephalus, penyebab hidrocepalus, jenis hidrocephalus,pathway hidrocephalus,pengkajian,penanganan medis serta askep hidrocepahalus itu sendiri dari diagnosa keperawatan hidrocephalus, intervensi keperawatan,serta tujuan dan rasionalisasi tindakan keperawatan pada pasien hidrocephalus, semoga bermanfaat
2.
3.
Risiko perubahan integritas kulit ke-pala b/d ketidak-mampuan bayi da-lam mengerakan kepala akhir pe-ningkatan ukuran dan berat kepala
Perubahan fungsi keluarga b/d situasi krisis (anak dalam catat fisik)
Resiko tinggi terjadi cidera b/d peningkatan tekanan intra kranial
Tidak terjadi gangguan in-tegritas kulit.
Kriteria:
Kulit utuh, ber-sih dan kering.
Keluarga mene-rima keadaan anaknya, mam-pu menjelas-kan keadaan penderita.
Kriteria:
- Keluarga ber-partisipasi da-lam merawat anaknya
- Secara ekspresi keluarga da-pat mengerti tentang penya-kit anaknya.
Tidak terjadi pe-ningkatan TIK Kriteria:
Tanda vital da-lam batas nor-mal, pola nafas efektif, reflek cahaya positif, tidak tejadi gangguan kesa-daran, tidak muntah dan ti-dak kejang.
§ Kaji kulit kepala setiap 2 jam dan monitor terhadap area yang terte-kan
§ Ubah posisi tiap 2 jam sanggup di-pertimbangkan untuk mengubah poisisi kepala se-tiap jam.
§ Hindari tidak adanya linen pa-da daerah tidur
§ Baringkan kepa-la pada bantal karet busa atau memakai daerah tidur air kalau mungkin.
§ Berikan nutrisi se-suai kebutuhan.
§ Jelaskan secara rinci perihal kon-disi klien, prose-dur terapi dan prognosanya.
§ Ulangi penjelas-an tersebut bila perlu dengan tumpuan bila keluarga belum mengerti
§ Klarifikasi kesa-lahan asumsi dan misinterpretasi
§ Berikan kesem-patan keluarga untuk bertanya.
§ Observasi ketat gejala pe-ningkatan TIK
§ Tentukan skala coma
§ Hindari pema-sangan infus di kepala
§ Hindari sedasi
§ Jangan sekali-kali memijat atau memompa shunt untuk menyelidiki fungsinya
§ Ajari keluarga mengenai gejala pening-katan TIK
§ Untuk memantau keadaan integumen kulit secara dini.
§ Untuk meningkat-kan sirkulasi kulit.
§ Linen sanggup menye-rap keringat sehing-ga kulit tetap kering
§ Untuk mengurangi tekanan yang me-nyebabkan stres me-kanik.
§ Jaringan gampang nekrosis bila kalori dan protein kurang.
§ Pengetahuan sanggup mempersiapkan keluarga dalam merawat penderita.
§ Keluarga sanggup mendapatkan seluruh warta semoga tidak menjadikan salah persepsi
§ Untuk menghindari salah persepsi
§ Keluarga sanggup mengemukakan pe-rasaannya
§ Untuk mengetahui secara dini pe-ningkatan TIK
§ Penurunan kesadar-an menandakakan adanya peningkatan TIK
§ Mencegah terjadi bisul sistemik
§ Tingkat kesadaran merupakan indika-tor peningkatan TIK
§ Dapat mengakibat-kan sumbatan sehing-ga terjadi pening-katan CSS atau obtruksi pada ujung kateter di peritonial.
§ Keluarga sanggup ber-patisipasi dalam pe-rawatan klien anak hidrosefalus.
DAFTAR PUSTAKA
Whaley and Wong ( 1995 ), Nursing Care of infants and children, St.Louis : Mosby year Book
Doenges M.E, ( 1999), Rencana Asuhan keperawtan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, EGC, Jakarta
Lynda Juall Carpenito, ( 2000) Buku Saku : Diagnosa Keperawatan, Ed.8, EGC, Jakarta
Soetomenggolo,T.S . Imael .S , ( 1999 ), Neorologi anak, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta
Demikian perihal Askep hidrocephalus lengkap mulai dari pengertian hidrocephalus, penyebab hidrocepalus, jenis hidrocephalus,pathway hidrocephalus,pengkajian,penanganan medis serta askep hidrocepahalus itu sendiri dari diagnosa keperawatan hidrocephalus, intervensi keperawatan,serta tujuan dan rasionalisasi tindakan keperawatan pada pasien hidrocephalus, semoga bermanfaat
0 Response to "Askep Hidrocephalus Lengkap"
Posting Komentar